Namun, meski kritik terus bermunculan, Soha juga mengakui bahwa langkah yang diambil PSSI tidak menyalahi aturan.
Apa yang dilakukan Indonesia sebenarnya sudah sepenuhnya sesuai dengan hukum dan regulasi yang diberlakukan oleh FIFA.
Dalam artikel tersebut, media Vietnam itu juga membandingkan kebijakan Indonesia dengan langkah serupa yang dilakukan China, yang menaturalisasi pemain dari Brasil, serta Prancis, yang kerap mengandalkan pemain imigran.
Program naturalisasi PSSI memang bertujuan untuk meningkatkan daya saing Timnas Indonesia di level internasional.
BACA JUGA:Demi AFF! Vietnam Plek Ketiplek Contek Indonesia, Ingin Daftarkan Pemain Naturalisasi Lewat FIFA
Para pemain keturunan yang didatangkan memiliki pengalaman bermain di liga-liga Eropa, sehingga memberikan kontribusi signifikan bagi skuad Garuda.
Meski kebijakan ini sering mendapat sorotan tajam, hasilnya mulai terlihat. Timnas Indonesia tidak hanya menjadi penantang serius di Asia Tenggara, tetapi juga mulai mampu bersaing dengan tim-tim besar di Asia.
Debat soal naturalisasi bukanlah hal baru di dunia sepak bola. Beberapa pihak menganggapnya sebagai solusi instan, sementara yang lain menilai langkah ini sebagai cara sah untuk meningkatkan kualitas tim nasional.
Dengan Piala Dunia 2026 sebagai target besar, Timnas Indonesia terus melangkah dengan percaya diri.
BACA JUGA:Erick Thohir Jawab Soal Pemanggilan Maarten Paes Untuk Piala AFF 2024, 'Dia Bukan Robot'
Kritik dari media Vietnam, termasuk istilah “Belanda C,” hanya menjadi bumbu dalam perjalanan Garuda menuju panggung sepak bola dunia.