RADARINDRAMAYU.ID - Kritik terhadap Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia, terus bermunculan usai performa buruk Timnas dalam dua laga terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kekalahan 1-2 dari China, diikuti kekalahan telak 0-4 dari Jepang di Stadion Gelora Bung Karno, sebelumnya menempatkan Timnas Indonesia di dasar klasemen Grup C dengan hanya mengoleksi tiga poin dari lima pertandingan.
Salah satu kritik yang mencuat adalah soal kemampuan komunikasi Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan itu dinilai belum mampu berbahasa Indonesia setelah lima tahun melatih skuad Garuda.
Lebih dari itu, muncul spekulasi bahwa Shin Tae-yong juga tidak bisa berbahasa Inggris, yang dianggap menjadi hambatan dalam menyampaikan taktik kepada para pemain naturalisasi, yang sebagian besar berbicara bahasa Inggris.
Hal ini dianggap bisa memengaruhi interpretasi pemain terhadap instruksi pelatih terutama pada saat pemberian strategi yang digunakan saat pertandingan.
Situasi ini juga menimbulkan tanda tanya besar mengingat Timnas Indonesia kini diperkuat oleh sekitar 14 pemain naturalisasi, termasuk Elkan Baggott, Sandy Walsh, Jay Idzes, dan yang lainnya yang berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris.
Namun, tuduhan bahwa Shin Tae-yong tidak bisa berbahasa Inggris dibantah langsung oleh Elkan Baggott.
Bek keturunan Inggris-Indonesia itu memberikan klarifikasi terkait isu tersebut, sekaligus membagikan pengalamannya bekerja dengan Shin Tae-yong.
BACA JUGA:Berapa Ranking FIFA Timnas Indonesia Setelah Kalah dari Jepang? Sudah disusul Balik Negara Tetangga?
"Pelatih Shin sering menerjemahkan langsung bahasa Korea ke Inggris kepada saya. Bahasa Inggris pelatih bagus. Jadi, saya merasa oke," ujar Elkan Baggott pada 2021.
Pernyataan ini sekaligus menepis anggapan bahwa komunikasi antara Shin Tae-yong dan para pemain naturalisasi terhambat.
Selain itu, jika melihat perjalanan karier Shin Tae-yong, cukup aneh jika ada anggapan bahwa ia tidak bisa berbahasa Inggris.
Pasalnya, ia pernah bermain untuk klub Liga Australia, Brisbane Roar, sebuah negara di mana bahasa Inggris menjadi bahasa utama.
BACA JUGA:Ole Romeny Udah Aman, Tapi Bagaimana Kabar Naturalisasi Mauro Zijlstra? Apakah Tidak Jadi?