RADARINDRAMAYU.ID - Timnas Indonesia yang tengah gencar mencari pemain keturunan sebagai bagian dari strategi penguatan skuad menghadapi Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, harus menerima kenyataan pahit.
Salah satu nama pemain yang mencuat di media sebagai kandidat, yaitu Ryan Flamingo, dikonfirmasi tak akan bisa memperkuat Timnas Indonesia.
Pemain bertahan PSV Eindhoven tersebut ternyata tidak memenuhi syarat naturalisasi sesuai dengan ketentuan FIFA, meskipun ia memiliki darah keturunan Indonesia dari garis keluarga buyutnya.
Kabar mengenai kemungkinan Ryan Flamingo membela Indonesia menjadi topik hangat setelah media Belanda, Voetbal Primeur, memberitakan bahwa Flamingo memiliki peluang membela Timnas Indonesia.
BACA JUGA:Meski Pilih Timnas Belanda, Tijjani Reijnders Akui Bangga Punya Darah Keturunan Indonesia
Namun, dalam aturan FIFA, hanya pemain yang memiliki garis keturunan langsung maksimal dari kakek atau nenek yang dapat dinaturalisasi untuk bermain bagi sebuah negara.
Dengan demikian, keturunan dari buyut tidak cukup memenuhi syarat, dan inilah yang menghalangi Flamingo untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Ryan Flamingo, bek tengah yang kini bermain untuk PSV Eindhoven, memang memiliki garis keturunan Indonesia, tetapi garis tersebut berasal dari buyutnya.
Menurut regulasi FIFA, untuk berpindah federasi atau dinaturalisasi, seorang pemain harus memiliki hubungan keturunan langsung hingga generasi kakek atau nenek. Sayangnya, karena garis keturunan Flamingo berasal dari buyut, ia tak memenuhi syarat ini.
BACA JUGA:DPMD Indramayu Apresiasi Desa Tanjungpura Raih Penghargaan dari BPKP
Peluang Flamingo untuk menjadi bagian dari Timnas Indonesia cukup sulit. Satu-satunya jalan yang dapat ditempuh jika Flamingo ingin bermain untuk Indonesia adalah dengan mengikuti jejak beberapa pemain yang memilih jalur tinggal lama di Indonesia.
Berdasarkan aturan FIFA, seorang pemain dapat bergabung dengan tim nasional sebuah negara jika ia telah tinggal dan bermain di negara tersebut selama 5 tahun berturut-turut.
Hal ini pernah dilakukan oleh Marc Klok, yang juga harus melewati proses naturalisasi melalui jalur menetap lama setelah tak dapat menunjukkan bukti keturunan langsung dari Indonesia.
Dalam kasus Ryan Flamingo, tampaknya opsi ini cukup berat untuk dipenuhi, mengingat usianya yang masih cukup muda dan kariernya yang tengah bersinar di liga Belanda bersama PSV Eindhoven.