RADARINDRAMAYU.ID - Konfederasi Sepakbola Asia atau AFC diduga melakukan standar ganda demi salah satu anak emasnya.
Yaitu Bahrain, skuad Timur Tengah ini mencoba membuat aduan atas keluhannya yang tidak mau tandang ke markas Indonesia di SUGBK pada Maret 2025 nanti.
Anehnya, keluhan Bahrain langsung ditanggapi dengan cepat oleh AFC, sedangkan sebelumnya Indonesia pernah mengajukan keluhan atas dasar wasit yang curang, tapi malah ditolak oleh AFC.
Dari situ, sudah jelas bahwa kemungkinan Konfederasi Sepakbola Asia melakukan tindakan standar ganda. Praktis hal ini masih jadi perbincangan sampai sekarang.
BACA JUGA:SAH! Presiden Wakil Presiden RI 2024 - 2029 Dijabat Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka
"AFC menanggapi kekhawatiran ini dengan serius dan berkomitmen penuh untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan semua pemain, staff, dan penggemar,"tulis keterangan resminya.
"Sekaligus mengutuk segala bentuk pelecehan dan ancaman dari online, AFC akan membahas masalah ini lebih lanjut dengan FIFA, BFA, dan PSSI untuk menciptakan lingkungan yang aman," tambahnya.
Begitulah kurang lebihnya respons AFC saat menanggapi keluhan Bahrain yang ingin pindah venue dan tidak ingin melanjutkan laga tandangnya ke Indonesia, tepatnya di SUGBK.
Atas pernyataan tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa bisa jadi Konfederasi Sepakbola Asia malah mengabulkan permintaan anak emasnya satu ini.
BACA JUGA:Pidato Pertama Prabowo Subianto, Kenang 2 Kali Kalah dari Jokowi: Berapa Kali Ya Saya Lupa
Memgapa Bahrain bisa disebut sebagai anak emas? Lantaran ketua Konfederasi Sepakbola Asia saat ini adalah orang Bahrain, yang bernama Salman Ibrahim bin Al Khalifa.
Kemungkinan Salman berperan besar dalam putusan AFC yang menanggapi respons Bahrain, walaupun belum terkonfirmasi lebih lanjut, namun ada potensi bahwa ia turut andil di dalamnya.
Makanya laporan Bahrain bisa secepatnya ditanggapi, sedangkan laporan dari Indonesia malah tidak direspons sama sekali, hal ini juga yang jadi protes dari Indonesia di kala malah diabaikan.
Kemenangan yang dirampok atas wasit Ahmed Al Kaf membuat PSSI bereaksi dan melayangkan gugatan ke AFC. Namun hal itu ditolak dengan iming-iming tidak lengkap.
BACA JUGA:Inilah Daftar Negara Lengkap Di Oseania Jika Tim Nasional Indonesia Pindah