RADARINDRAMAYU.ID – Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong komentar soal peluang Kevin Diks bermain di Bulan November nanti, saat FIFA Matchday.
Pelatih Kesayangan Timnas Indonesia satu ini sejujurnya tidak dapat menggaransi kapan proses naturalisasi Kevin Diks dapat selesai.
Meskipun begitu, pelatih asal Korea Selatan tersebut berharap bahwa pemain naturalisasi berdarah Ambon ini dapat menjalani debutnya di laga Timnas Indonesia melawan Jepang dan Arab Saudi.
Laga lanjutan tersebut akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta pada 15 dan 19 November 2024.
BACA JUGA:3 Pemain yang Akan Menyusul Kevin Diks Salam Erick Thohir, Ole Romeny Calon Incaran Skuad Garuda?
BACA JUGA:BFA Usulkan Laga Timnas Indonesia vs Timnas Bahrain Pindah Tempat, 'Takut Main di Kandang Indonesia'
“Kevin Diks bisa atau tidak bermain pada November, itu saya tidak bisa memutuskannya," kata Shin Tae-yong” ucap Shin Tae-yong dilansir dari laman suara.
Bek besar FC Copenhagen Denmark Kevin Diks telah setuju untuk dinaturalisasi. Pemain berusia 28 tahun itu telah melakukan pertemuan langsung dengan Erick Thohir, Ketua Umum PSSI.
Dalam sebuah postingan di akun media sosial Erick Thohir, kita belum mendapatkan banyak informasi terkait kapan proses naturalisasi Kevin Diks akan selesai.
Namun, dalam sebuah wawancara, Erick Thohir menyebutkan bahwa PSSI sedang mengupayakan agar Kevin bisa bermain pada laga-laga bulan November.
BACA JUGA:Asosiasi Sepak Bola Oman Mengecam Netizen Indo karena 'Serangan Tak Beralasan' ke Wasit Ahmed Al Kaf
Tapi, pernyataan terbaru dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, menunjukkan bahwa Kemenpora masih menunggu berkas naturalisasi Kevin Diks dari PSSI, menandakan proses ini masih belum pasti untuk rampung dengan cepat.
Erick Thohir dalam wawancaranya dengan Liputan6 menjelaskan bahwa PSSI terus berusaha menyelesaikan proses naturalisasi Kevin Diks sebelum laga-laga penting pada bulan November.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa proses ini mungkin tidak akan berjalan sesuai jadwal, terutama karena adanya pergantian pemerintahan di Indonesia yang mempengaruhi birokrasi.