Sampai sejauh ini, masih ada sisa 3 tahun ke depan, masa jabatan Erick Thohir di kursi kepemimpinan PSSI. Dan jawaban akan beliau yang tetap stay atau out, baru bisa terjawab pada 2027 nanti.
Sekadar informasi tambahan, di tahun 2027 selain masa jabatan Pak Erick yang habis, ada pula masa kepelatihan Shin Tae-yong yang akan habis, sejak beliau datang pertama kali di tahun 2019.
Baik pria yang akrab disapa ETH dan STY ini, merupakan sosok penting di balik transformasi Timnas Indonesia yang masif dan terstruktur.
Namun, bagi Pak Erick yang terpenting adalah meletakkan pondasi dan fundamental yang kokoh, ia tak masalah jika nanti tidak menjabat lagi sebagai Ketua Umum PSSI.
BACA JUGA:Merasa Dicurangi Wasit, Netizen Beri Dukungan Moral di Kolom Komentar Instagram Timnas Indonesia
Erick Thohir memberikan contoh saat dirinya menjadi Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi), selama 2 tahun. Dan kini Perbasi tetap berkembang dengan baik walaupun tanpa dirinya.
"Saya pernah jadi ketua Perbasi 2 tahun. Saya bangun fundamentalnya. Selama mindset dan pimpinan bola basket waktu itu, menyatu dengan saya, hari ini basket baik-baik saja," ujar Pak Erick.
"PSSI harus siap juga saya tinggalkan, kapan waktunya? Karena kita tahu, umurnya kan nggak tahu," imbuhnya.
"Saya sebagai ketua benar-benar ingin merapihkan, mempersiapkan. Selama saya diberi kesempatan memimpin berarti ya harus kita jaga," tandasnya.
Pada kesimpulannya, tak berpengaruh sama sekali momentum Timnas Indonesia yang dicurangi oleh Bahrain, terhadap masa jabatan Erick Thohir di PSSI.
Hanya saja, Pak Erick ingin melakukan tugasnya dengan baik, sesuai dengan mandat yang diberikan padanya. Ia kini tetap berfokus pada transformasi di tubuh PSSI, sampai masa jabatannya usai di tahun 2027.