
RADARINDRAMAYU.ID - Penunjukkan Hong Myung-bo sebagai pelatih tim nasional Korea Selatan memicu kontroversi besar di dunia sepak bola Negeri Ginseng.
Proses penunjukkan ini dianggap bermasalah, dan kini, Federasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA) berada di bawah sorotan setelah FIFA mengeluarkan peringatan resmi kepada mereka.
KFA dinilai telah melakukan pelanggaran dalam proses pemilihan pelatih, yang menimbulkan prahara di tengah masyarakat sepak bola Korea Selatan.
Peringatan FIFA: Intervensi Pemerintah Dilarang
FIFA, sebagai badan sepak bola tertinggi dunia, menegaskan bahwa setiap federasi anggotanya harus bebas dari intervensi politik atau pihak ketiga.
BACA JUGA:Media China Ancam Lapor AFC Apabila Timnas Indonesia Mainkan Mees Hilgers dan Eliano Reijnders
Pada akhir September, FIFA mengirimkan surat kepada KFA, memperingatkan mereka agar tidak ada campur tangan dari pemerintah Korea Selatan dalam urusan internal federasi tersebut.
Meskipun surat peringatan itu sudah diterima pada 30 September, KFA dinilai lambat merespons dan tidak segera menyampaikan informasi ini kepada publik atau pihak terkait lainnya.
Hal ini memperkeruh suasana dan memicu kegaduhan di kalangan penggemar sepak bola Korea.
FIFA mengingatkan bahwa federasi yang tidak menjalankan aturan ini dapat menghadapi sanksi serius.
BACA JUGA:Ketar-ketir Lawan Indonesia! Media China Blak-blakan Tuduh Naturalisasi Hilgers dan Reijnders Ilegal
Salah satu isi peringatan FIFA menyatakan, "Anggota harus beroperasi secara independen dan tidak menjadi sandera dari intervensi pihak ketiga."
Konflik dengan Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata
Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan juga turut terlibat dalam polemik ini. Mereka melakukan audit terhadap KFA terkait proses penunjukkan Hong Myung-bo.
Dalam audit sementara, kementerian menemukan adanya pelanggaran prosedur yang dilakukan oleh KFA. Penunjukkan pelatih tersebut dinilai bermasalah secara sosial karena tidak melalui mekanisme yang adil.