Pelatih Australia, Graham Arnold Pamit Undur Diri, Imbas Tidak Bisa Menang Lawan Indonesia?

Minggu 22-09-2024,08:00 WIB
Reporter : Farhan
Editor : Farhan

RADARINDRAMAYU.ID- Graham Arnold pamit undur diri, ia secara resmi mengumumkan keputusannya untuk mundur sebagai pelatih tim nasional Australia.

Kabar ini disampaikan oleh Football Australia (FA) pada Jumat, 20 September 2024, setelah menerima informasi langsung dari Arnold mengenai pengunduran dirinya.

Keputusan tersebut telah disetujui oleh Dewan Direksi FA. Perjalanan karir Arnold sebagai pelatih tim nasional Australia, atau lebih dikenal dengan sebutan Socceroos, berakhir setelah pertandingan terakhirnya melawan Indonesia pada babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Pertandingan terakhir Arnold berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Selasa, 10 September 2024.

BACA JUGA:Ranking FIFA Indonesia Naik Hingga 4 Peringkat, Bisa Lewati Thailand dan Vietnam!

Dalam laga itu, Australia bertandang menghadapi Indonesia dan pertandingan berakhir dengan skor imbang 0-0.

Meskipun hasil imbang ini mungkin bukan yang diharapkan, pertandingan tersebut menjadi penutup bagi perjalanan panjang Arnold sebagai pelatih kepala timnas Australia.

Dalam pernyataannya yang dimuat di situs resmi Socceroos, Arnold mengungkapkan alasan di balik keputusannya untuk mundur.

Ia mengakui bahwa beberapa waktu terakhir, dirinya mengalami kesulitan dalam memimpin tim. Kekalahan di Piala Asia 2023 awal tahun ini, di mana Australia tersingkir pada babak perempat final, turut menjadi salah satu alasan yang mendorong Arnold untuk mempertimbangkan masa depannya.

BACA JUGA:Menyusul Mees Hilgers dan Eliano Reijnders, Jairo Riedewell Beri Kode Akan Bela Skuad Garuda?

"Saya merasa sulit untuk terus melatih tim ini dalam beberapa waktu terakhir," ujar Arnold. "Setelah pertandingan melawan Bahrain dan Indonesia di kualifikasi Piala Dunia, saya mulai merasa bahwa saya perlu membuat keputusan besar."

Dalam pertandingan melawan Indonesia, Australia mendominasi permainan namun gagal memaksimalkan peluang yang ada.

Statistik mencatat bahwa Australia menguasai bola sebanyak 63 persen dan melepaskan 19 tembakan, lima di antaranya tepat sasaran, tetapi tidak satupun berbuah gol. Arnold menyayangkan banyaknya peluang yang terbuang sia-sia.

Selain itu, Arnold menyatakan bahwa dirinya telah mengikuti naluri dan mengambil keputusan yang menurutnya tepat. "Setelah 40 tahun berkarir dan enam tahun memimpin Socceroos, saya merasa ini adalah saat yang tepat untuk perubahan.

BACA JUGA:Menyusul Mees Hilgers dan Eliano Reijnders, Jairo Riedewell Beri Kode Akan Bela Skuad Garuda?

Ini merupakan keputusan yang sulit, tetapi juga berani. Saya selalu mengikuti kata hati saya, dan kali ini, saya yakin inilah keputusan yang terbaik bagi saya dan tim."

Keputusan ini mengakhiri perjalanan panjang Arnold bersama tim nasional Australia. Sebagai mantan pemain dan pelatih yang telah lama mengabdi, Arnold telah memberikan kontribusi besar bagi sepak bola Australia.

Selama masa jabatannya, ia berhasil membawa Australia lolos ke berbagai turnamen internasional, termasuk Piala Dunia. Namun, hasil yang kurang memuaskan di Piala Asia 2023 dan kualifikasi Piala Dunia 2026 tampaknya menjadi faktor yang mempercepat keputusannya untuk mundur.

Arnold menambahkan bahwa ia merasa saat ini adalah waktu yang tepat untuk memberikan kesempatan kepada pelatih baru yang dapat membawa Socceroos ke level yang lebih tinggi.

BACA JUGA:Komentar Sinis Media Vietnam Terkait Undur Dirinya Graham Arnold Selaku Pelatih Timnas Australia

"Saya yakin bahwa perubahan ini akan membuka jalan bagi perkembangan lebih lanjut bagi sepak bola Australia. Saya telah memberikan yang terbaik selama masa kepemimpinan saya, dan kini saatnya bagi saya untuk melangkah maju."

Sebagai pelatih, Graham Arnold telah meninggalkan jejak yang cukup mendalam dalam sejarah sepak bola Australia. Meskipun perjalanan terakhirnya bersama tim berakhir dengan hasil imbang, kontribusinya dalam membangun tim nasional tidak bisa diabaikan.

Kategori :