Termasuk siapa saja pemain yang dipanggil atau tidak. Oleh karena itu, siapapun yang mendapatkan panggilan harus mempertanggungjawabkannya.
BACA JUGA:Shin Tae-yong Pasang Target Timnas Indonesia Capai Peringkat 100 Besar FIFA
BACA JUGA:Ayi Sumarna Jadi Penyuluh Swadaya Berprestasi di Jabar
"Memang semua wewenang ada di saya. Walau saya bukan orang Indonesia tetapi sekarang saya pelatih kepala Timnas Indonesia," tandasnya.
Ditegaskan STY sebagai pemain yang dipanggil Timnas Indonesia, tentu ada tanggung jawab yang dipikul ketika menggunakan seragam Garuda di dada.
Hal tersebut menjadi kewajiban mutlak yang tidak bisa ditawar.
"Anggap kalau mau jadi pemain Timnas Indonesia, mengenakan lambang Garuda di dada mereka, itu harus benar-benar bertanggungjawab," tuturnya.
BACA JUGA:BPBD Empat Kali Kirim Air Bersih ke Tiga Desa Selama Agustus
BACA JUGA:Segera Perbaiki Ruang Kelas yang Rusak, Bupati Nina Kunjungi SDN Cinini
Bagi STY, penting bagi seorang pemain menjaga tanggung jawab tersebut agar tidak mengecewakan masyarakat.
"(Pemain Timnas Indonesia) Tidak boleh mengecewakan masyarakat dan suporter," bebernya.
Seperti diketahui, sampai dengan saat ini konflik dengan Elkan Baggott masih belum menemukan titik terang.
PSSI juga sudah berusaha meminta penjelasan kepada STY terkait dengan persoalan ini.
BACA JUGA:26 Pemain Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia, STY Bawa 4 Kiper, Thom Haye Jaminan Starter?
BACA JUGA:Polisi Bekuk Belasan Pengedar OKT, Sita Puluhan Ribu Obat tanpa Izin
Namun, STY menyerahkan kembali dan meminta agar Elkan yang memberikan keterangan.