RADARINDRAMAYU.COM- Mauro Zijlstra, seorang penyerang keturunan Indonesia yang saat ini bermain untuk FC Volendam U21, memiliki peluang besar menjadi calon pemain naturalisasi tercepat bagi Timnas Indonesia.
Bomber muda berusia 19 tahun ini digadang-gadang akan menjadi salah satu andalan skuad Garuda dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Zijlstra telah menunjukkan komitmen serius untuk membela Indonesia dengan menyiapkan semua dokumen penting yang diperlukan untuk proses naturalisasi.
Meskipun belum berhasil menembus skuad senior di klubnya, Zijlstra telah menunjukkan performa gemilang di level junior.
Musim lalu, ia tampil mengesankan bersama NEC Nijmegen U21 dan U18, dengan statistik yang patut diacungi jempol.
Banyak pihak yang menyebut bahwa performanya bahkan lebih baik daripada Rafael Struick di level junior. Zijlstra digambarkan sebagai penyerang murni dengan insting mencetak gol yang sangat tajam.
Zijlstra sudah masuk dalam radar PSSI yang tengah gencar mencari pemain keturunan berkualitas untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Namun, hingga saat ini, belum ada permintaan resmi dari PSSI untuk memulai proses naturalisasi Zijlstra menjadi warga negara Indonesia.
Meskipun begitu, Zijlstra dikabarkan telah menyatakan kesediaannya untuk membela Timnas Merah-Putih dan bahkan telah mengirimkan berkas-berkas penting ke federasi.
Proses ini menjadi bagian dari upaya PSSI dalam membangun skuad Timnas Indonesia yang lebih kompetitif di kancah internasional.
Setelah berhasil melaju ke ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, asa Indonesia untuk lolos ke putaran final semakin tinggi.
Pada ronde ketiga, Timnas Indonesia akan menghadapi lawan-lawan berat seperti Arab Saudi, Australia, Jepang, Bahrain, dan China.
Untuk lolos otomatis ke FIFA World Cup 2026, Tim besutan Shin Tae-yong perlu finis di posisi 1 atau 2. Jika tidak, mereka harus menempati peringkat 3 atau 4 untuk melanjutkan ke ronde keempat.
Kehadiran Zijlstra di lini depan Timnas Indonesia diharapkan dapat menjadi solusi bagi masalah ketajaman yang selama ini dianggap sebagai kelemahan utama tim.