Sehingga proses perpindahan melibatkan negara dan federasi, tidak seperti transfer pemain di level klub.
"Ini untuk pemain timnas loh. Bukan pemain klub. Kalau klub mana yang bayar mahal, kompetisi bagus dia ikut," kata Arya.
Dia mencontohkan Cristiano Ronaldo yang mau bermain di Arab Saudi. Transfer tersebut tentu melibatkan biaya tidak sedikit.
Kemudian level Liga Arab Saudi atau Saudi Pro League juga dianggap layak untuk menampung pemain kelas dunia berkompetisi.
Contoh berikutnya adalah Lionel Messi yang kini bermain di Inter Miami di Major League Soccer (MLS).
Tentu transfer dari Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi melibatkan unsur komersial yang besar.
"Contoh tuh Ronaldo ke Arab Saudi, Messi ke mana? Amerika. Kalau bayarannya bagus, mereka ikut. Ini timnas, nggak ada uang komersilnya seperti itu," tegasnya.
Oleh karena itu, setiap pemain yang akan menjalani naturalisasi tentu akan berpikir matang.
BACA JUGA:Media China Ungkap Akan Kesulitan Menghadapi Maarten Paes dalam Laga Melawan Indonesia Mendatang
Pertama soal kelanjutan karir di klub. Kemudian soal pencapaian di tim nasional.
Mengingat karir pemain sepakbola tentu saja terhitung singkat. Biasanya hanya sampai usia 30-an.
Tentu yang akan dipertimbangkan adalah bagaimana mereka mendapatkan pencapaian sebelum usia tersebut baik di level timnas maupun di klub.
Soal pemain naturalisasi baru untuk Timnas Indonesia, Arya memberikan bocoran bahwa kemungkinan mereka datang ke Indonesia baru tanggal 5 September.
Kenapa baru awal September? Sebab saat ini di kompetisi klub Eropa sudah berjalan. Tidak mungkin pemain meninggalkan jadwal pertandingan klub.