Samsudin menjelaskan, batas minimal bisa dinyatakan melihat bulan jika hilal terlihat minimal 3 derajat. “Minimal bulan bisa dilihat itu minimal 3 derajat. Ini berdasarkan kesepakatan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura. Sepakat 3 derajat," tuturnya.
Karena tidak ada yang melihat hilal, sehingga bulan Syakban digenapkan menjadi 30 hari. Sehingga bisa dipastikan jika 1 Ramadan adalah pada Selasa 12 Maret 2024. Samsudin menjelaskan pentingnya rukyat dalam penentuan awal Ramadan dan Idul Fitri.
“Rukyat itu pokok kewajiban. Hisab sebagai pembantu saja, utàmanya hilal. Adanya hisab itu untuk membantu rukyat. Nah, ketika rukyat kita tidak menemukan hilal, maka diistimalkan bulan Syakban 30 hari," pungkasnya. (den)