PLERED, RADARINDRAMAYU.ID - Kenakalan remaja yang terjadi di Kabupaten Cirebon, cukup miris. Minggu kemarin, sebanyak 38 remaja diamankan oleh Polresta Cirebon, lantaran hendak tawuran.
Karena itu, untuk mengantisipasi terjadinya gangguan kamtibmas yang disebabkan oleh kenakalan remaja, Polsek Plered melakukan berbagai upaya pencegahan di wilayah hukumnya.
Salah satu pencegahan itu, Kapolsek Plered, AKP Uton Suhartono bersama dengan Wakapolsek Iptu Roswati Dewi dan jajarannya mendatangi sejumlah sekolah di wilayah Plered. Disana, Kapolsek memberikan sosialisasi dan himbauan tentang bahayanya ikut terlibat dalam geng motor. Apalagi, ikutan tawuran tengah malam. Itu sangat berbahaya untuk diri sendiri.
"Kami memberikan himbauan kepada pelajar dan remaja, agar tidak terlibat geng motor dan menggunakan knalpot brong atau bising," kata AKP Uton Suhartono.
BACA JUGA:Kasus Suami Bunuh Istri, Polresta Cirebon Dalami Kemungkinan Keterlibatan Pihak Lain
Ia juga memberikan pesan kamtibmas kepada pihak sekolah. Terutama guru di sekolah tersebut, agar lebih ketat lagi dalam mengawasi para siswanya.
Tidak hanya di Sekolah saja. Kapolsek Plered ke rumah masyarakat dan memberikan pesan kamtibmas kepada warga, serta berpesan bila mempunyai anak remaja baik laki-laki, agar diawasi dengan baik.
"Kami berpesan kepada masyarakat, yang mempunyai remaja laki-laki agar mengawasi anak-anaknya. Kalau pulang malam atau dinihari, patut dicurigai kalau pergaulan tidak baik," terangnya.
Ia juga mendatangi tokoh agama di Pondok Pesantren Kebon Pring, Desa Gamel, Kecamatan Plered. Disana, Kapolsek meminta kepada tokoh agama ikut, memberikan himbauan kepada masyarakat dan remaja sekitar agar tidak terlibat geng motor.
BACA JUGA:Sadis dan Terencana: Kasus Suami Bunuh Istri di Cirebon
"Kita juga ke tokoh agama, ulama, pimpinan Ponpes, dengan harapan himbauan dari tokoh agama didengar dan tercipta situasi kamtibmas yang aman, damai, kondusif di wilayah hukum Polsek Plered," jelasnya.
Selain pencegahan. Polsek Plered juga melakukan penindakan dengan melaksanakan razia langsung, yang dipimpin oleh Kanit Reskrim, Ipda Zupri. Adapun sasaran dari razia itu, adalah knalpot bising dan juga penjual miras.
Pihaknya, sengaja menyasar knalpot bising karena banyak keluhan masyarakat yang merasa terganggu dengan pemakaian knalpot brong. Biasanya, knalpot brong juga digunakan oleh kelompok geng motor untuk memancing keributan pihak lawan. Sementara sasaran miras. Menurutnya, gangguan kamtibmas biasanya terjadi karena pengaruh miras.
"Hasil razia itu, kita berhasil mengamankan 3 knalpot bising, miras jenis ciu, dan miras berbagai jenis sebanyak 7 botol," tandasnya. (cep)
BACA JUGA:Iceta Berhasil Tuntaskan Ribuan Aduan Masyarakat