INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID -Program unggulan Kejar Paket (Jaket) harus dimanfaatkan oleh masyarakat yang tidak menempuh pendidikan formal.
Untuk itu, Ketua RT dan RW yang berada di tengah masyarakat harus menyisir warga yang tidak sekolah agar bisa masuk program Jaket.
Hal tersebut ditegaskan Bupati Indramayu Hj Nina Agustina SH MH CRA ketika bertemu dengan para kuwu dan RT/RW se-Kecamatan Lohbener di Masjid Desa dan Kecamatan Lohbener, belum lama ini.
Lebih lanjut, dikatakan Bupati Nina, ketua RT dan RW yang berada langsung di tengah masyarakat memahami situasi dan kondisi masyarakatnya. Oleh karena itu, kedekatan RT dan RW ini harus bisa menginventarisir pendidikan masyarakat yang ada di lingkungannya.
BACA JUGA:Waspada Bencana saat Pemilu, BPBD Bakal Antisipasi Keamanan Logistik dan Kenyamanan Pemilih
BACA JUGA:Kunjungi Pantai Ujung Ori, Bupati Nina Disambut Para Kiai dan Pengunjung Pantai
“RT dan RW ini kan paham betul kondisi masyarakat di lingkungannya. Untuk itu RT dan RW juga harus tahu kondisi pendidikan masyarakatnya. Jika ada yang putus sekolah atau yang belum menyelesaikan pendidikan bisa disisir untuk mengikuti program Jaket secara gratis,” kata Bupati Nina.
Seperti diketahui, program Jaket yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Indramayu di bawah kepemimpinan Bupati Hj Nina Agustina SH MH CRA, sejak tahun 2021 hingga 2023 berhasil menyetarakan pendidikan bagi 4.972 warga belajar.
Jaket merupakan program untuk menjaring masyarakat Kabupaten Indramayu yang belum menamatkan pendidikan formal SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA agar masuk menjadi peserta didik Paket A, B, dan C secara gratis. (oni)
BACA JUGA:Penjualan Meningkat, Ini Upaya PLN Listrik Sektor Bisnis dan Industri Sepanjang Tahun 2023
BACA JUGA:Diguyur Hujan Lebat, Jalan Kanci-Sindanglaut Tergenang