INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID -Desa Cangkingan Kecamatan Kedokan Bunder tidak pernah berhenti dalam melakukan inovasi pembangunan untuk kemajuan desanya.
Bahkan, pada tahun 2022 lalu, Desa Cangkingan memiliki indeks desa membangun (IDM) tertinggi di Kabupaten Indramayu.
Capaian prestasi itu diapresiasi Bupati Indramayu Hj Nina Agustina dengan kembali memberikan penghargaan lencana kepada Desa Cangkingan Kecamatan Kedokan Bunder pada kegiatan Bimbingan Teknis Kuwu se-Kabupaten Indramayu, Jumat (24/11).
“Indeks Desa Membangun merupakan hasil perhitungan total untuk menetapkan status kemajuan dan kemandirian desa, serta untuk menyediakan data dan informasi dasar bagi pembangunan desa,” bebernya.
BACA JUGA:Akhir Masa Jabatan Imron 31 Desember, Usulan Pj Maksimal 6 Desember
BACA JUGA:Bayi 4 Bulan Jadi Korban Penculikan dan Kekerasan Seksual di Kaliwedi, Begini Kondisinya
Dijelaskan Bupati Nina, terdapat 3 indikator komposit untuk menetapkan IDM, yakni indeks ketahanan sosial (IKS), indeks ketahanan ekonomi (IKE), dan indeks ketahanan lingkungan (IKL).
“Desa Cangkingan saat ini memiliki IDM sebesar 0,9587 dengan IKS sebesar 0,9429 IKE sebesar 0,9333 dan IKL sebesar 1. Dengan capaian IDM tersebut maka Desa Cangkingan berstatus sebagai desa mandiri,” ungkapnya.
Bupati Indramayu Hj Nina Agustina dalam sambutannya menegaskan, para kuwu (kepala desa) harus bisa menggunakan dana desa (DD) sebaik mungkin dan harus berdampak pada masyarakat
Dengan kewenangan yang sudah ditetapkan, para kuwu beserta pamong desa lainnya memiliki kemampuan untuk merencanakan dan menyusun pembangunan di desanya dan tertuang dalam APBDes.
“Dengan APBDes yang dimiliki, silakan desa-desa berlomba dan bersaing dalam pembangunan untuk kemajuan desanya masing-masing,” tegas Bupati Nina.
BACA JUGA:Heboh! Seorang Perempuan Tewas dengan 9 Tusukan Dibagian Dadanya, Kini Polisi Kejar Suami Korban
BACA JUGA:Senang, Motor Novi Bagaskara yang Dicuri Sudah Dikembalikan oleh Polres Majalengka
Jika pembangunan di desa maju dengan pesat, maka hal itu akan berdampak pada status desa tersebut. Dengan APBDesa yang dimiliki para kuwu juga harus terus berinovasi secara maksimal.
“Para kuwu silakan bisa belajar ke kuwu atau desa lain yang telah memiliki prestasi. Cangkingan terkenal dengan desa digitalnya, Lelea terkenal dengan desa budayanya. Silakan semuanya berkompetisi dan terus bersinergi dengan berbagai pihak,” tegas Bupati Nina.
Selain Desa Cangkingan, apresiasi juga diberikan kepada terbaik 2 dan tiga yaitu Desa Rambatan Kulon Kecamatan Lohbener dan Desa Gabuswetan Kecamatan Gabuswetan. (rls/oni)