INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID - Aksi Bela Palestina digelar di sejumlah daerah di Indonesia. Di Kabupaten Indramayu, ribuan massa umat Islam Kecamatan Haurgeulis turun ke jalan, Minggu sore (15/10).
Aksi bertemakan ‘Haurgeulis Bersatu Bela Palestine‘ ini dilakukan menyusul meningkatnya eskalasi konflik di daerah tersebut dengan Israel.
Pantauan di lapangan, massa mulai memadati lokasi aksi yakni Kawasan Bunderan Tugu Bambu Kota Haurgeulis sekitar pukul 15.30.
Sebelumnya, dalam aksi yang dimotori Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Haurgeulis ini, massa menunaikan ibadah salat Ashar berjamaah di Masjid Al Furqon. Lantas melakukan long march menelusuri jalan Jenderal Achmad Yani.
Sembari itu mereka membawa atribut bendera Palestina beragam ukuran serta poster dengan berbagai pesan dukungan seperti 'Save Palestine'.
Aksi damai dan solidaritas yang berlangsung tertib ini diisi dengan pengumpulan donasi dari masyarakat maupun para pengguna jalan yang melintas. Mereka juga menggelar doa bersama untuk Palestina.
Dikawasan Bunderan Tugu Bambu Haurgeulis, sejumlah tokoh dari perwakilan Ormas Islam melakukan orasi secara bergantian dari atas mobil komando. Satu suara mengecam tindakan Israel atas Palestina.
"Takbir, Allahu Akbar!" pekik salah satu orator. Koordinator Aksi, Koko Komarudin mengungkapkan, aksi ini merupakan puncak dari serangkaian aksi yang telah dillaksanakan sejak Jumat (13/10) kemarin.
“Aksi ini sudah berlangsung mulai Jumat dan Sabtu. Hari ini puncaknya. Aksi damai ini sebagai bentuk pernyataan sikap kita dan bentuk solidaritas, rasa cinta, ukhuwah Islamiyyah terhadap saudara muslim kita di Palestina. Sehingga apa yang terjadi di Palestina juga dirasakan oleh umat Islam di Kabupaten Indramayu,” terang Koordinator Aksi, Koko Komarudin.
Pihaknya menyebut, aksi yang ditutup dengan pernyataan sikap serta doa bersama ini diikuti lebih dari 1000 orang. Tidak hanya dari Kecamatan Haurgeulis, peserta aksi juga datang dari sejumlah kecamatan lainnya.
Sementara itu Ketua MUI Kecamatan Haurgeulis, Dr H Lutfi A Harras MA dalam pernyataan sikapnya menyatakan, terjadinya pembantaian kemanusiaan di bumi Palestina melahirkan luka yang mendalam dan kemarahan umat muslim Haurgeulis.
Pihaknya menyampaikan tuntutan kepada Pemerintah Indonesia bersikap tegas atas konflik Palestina-Israel. Pemerintah hendaknya tak lupa bahwa Palestina lah negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia.