Guna mengurangi produksi sampah, sebelumnya penyelenggara sudah mengumumkan bahwa kepada setiap pemegang tiket masuk agar membawa tumbler dan kotak makan sendiri. Botol-botol air mineral yang terlanjur dibawa, terpaksa harus disimpan dulu di pintu penjagaan untuk dibawa kembali saat pulang.
BACA JUGA:Harga Pertamax Mahal, Pemotor Beralih ke Pertalite
BACA JUGA:Pabrik Gas yang Terbakar Diduga Ilegal, Warga Trauma, Desak Ditutup Permanen
CERITA LIMA TAHUN YANG MENGESANKAN
Di atas panggung utama WJF 2023, Gubernur Ridwan Kamil sempat bercerita di hadapan puluhan ribu warga perjalanan panjang bersama Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) membangun Jabar dari 2018-2023.
Ridwan Kamil mengaku tak pernah lelah menyusuri jalan, mendengar keluh kesah dari masyarakat.
"Izinkan saya menyampaikan pencapaian perjalanan yang kami tempuh selama lima tahun, kami sudah bekerja keras selama enam purnama, saya sudah menyusuri jalan Jawa Barat agar rakyat Jabar hidupnya lebih berbahagia," ujar Ridwan Kamil.
Sebelum kembali menjadi warga biasa, Ridwan Kamil atau biasa disapa Kang Emil, sebut semangat kota di Jawa Barat adalah juara lahir batin. Tak hanya urusan dunia, Kang Emil berpesan kepada para pemimpin kabupaten dan kota di Jawa Barat, agar menguatkan juga urusan spiritual atau ketuhanan.
“Semangat kota adalah juara lahir batin bukan dunia yang diurus, tapi urusan spiritualitas dan ketuhanan juga kita urus," ujarnya.
BACA JUGA:Cegah Politik Uang, Bawaslu Pastikan Lakukan Pengawasan yang Optimal
Di akhir sambutannya, Kang Emil menitipkan harapan kepada masyarakat Jabar agar tetap memperteguh persatuan dan perdamaian. Terlebih para pemimpin di daerah Jawa Barat harus memperteguh keimanan, agar memiliki pikiran dan hati yang jernih.
Salah satu program untuk menyokong hati yang bersih kata Kang Emil, yakni usulan dari sang ibu atau Maci. Ibunya meminta agar setiap desa di Jawa Barat, ada warga penghapal Alquran. Terbukti, hingga akhir jabatannya, terdapat penghapal Alquran, di 5.300 Desa. “5.300 Desa sudah punya penghafal Quran 30 juz melalui program yang namanya Sadesha (Satu Desa Satu Hafidz)," kata Ridwan Kamil. (rc)