KANDANGHAUR, RADARINDRAMAYU.ID – Organisasi Masyarakat (Ormas) Oi Kabupaten Indramayu menyerukan agar masyarakat tidak memilih calon anggota dewan perusak lingkungan. Yakni mereka yang memaku alat peraga sosialisasi di batang pepohonan.
Ormas Oi juga mengancam akan memviralkan ke media sosial semua atribut milik bacaleg maupun partai politik yang terpasang dipohon dengan cara dipaku.
“Jangan pilih anggota dewan yang gambarnya di paku dipohon,” ajak Ketua BPK Ormas Oi Kabupaten Indramayu, Ali Said kepada Radar, Kamis (31/8).
Ia menegaskan, seruan ini akan terus dilakukan hingga jelang hari pemilihan Pemilu 2024. Pihaknya akan terus mengingatkan masyarakat pemilih agar jangan sampai memberikan suaranya untuk caleg perusak pohon.
BACA JUGA:Polisi Bongkar Peredaran Rokok Ilegal, 3 Pelaku Warga Haugeulis Diamankan
BACA JUGA:Pemkab Beri Bantuan Alat Tangkap Ikan pada Nelayan di Cantigi
“Kami akan terus kampanye agar masyarakat ikut peduli terhadap kelestarian pohon dan lingkungan. Salah satu caranya dengan tidak memilih calon legislatif ataupun parpol perusak lingkungan,” lanjutnya.
Ali Said menilai, strategi sosialisasi dengan memasang baliho, spanduk, dan poster di pohon-pohon memakai paku sangat tak ramah lingkungan. Sebab merusakan keindahan dan juga melanggar aturan.
Dari sisi ekologis, memaku pohon sama dengan merusak tanaman tersebut. Karena menyisakan besi berkarat yang dapat mengganggu pertumbuhan hingga membuat tanaman mati.
Padahal pemerintah memiliki program menanam pohon dan mengajak masyarakat menanam sebanyak-banyaknya pohon.
BACA JUGA:Apakah Anda Sudah Menabung? Ternyata Begini Cara Menabung yang Benar
BACA JUGA:Sejumlah Turis Bule Kunjungi TPI Karangsong, Ada Apa?
Karena itu, pihaknya menyarankan agar pemilih dapat melihat perilaku calon anggota dewan saat bersosialisasi atau ketika berkampanye.
Menurutnya, perilaku kecil memaku pohon, sejatinya mencerminkan pribadi caleg yang tidak memiliki empati terhadap makhluk hidup.
Bacaleg yang menancapkan paku di pohon untuk menempel fotonya secara sadar telah merusak pohon itu.
“Bisa dipastikan setelah terpilih akan sama perangainya. Jika pohon saja tidak sanggup mereka jaga, mana mungkin caleg terpilih mampu menjaga masyarakat Indramayu,” jelasnya.
BACA JUGA:Timnas Indonesia U-17 Dapat Pelajaran Berharga dari Korea Selatan
BACA JUGA:Semakin Banyak Masyarakat Gunakan M-Banking, Ternyata Ini Penyebabnya
Ali Said juga berpendapat bahwa bacaleg atau parpol yang memaku alat peraga di pohon tidak memiliki konsep jelas untuk mensosialisasikan dirinya kepada masyarakat. Mereka tidak mempunyai pemahaman tentang cara hidup hijau dimana slogan ‘go green’ sudah memasyarakat.
Mereka semestinya memperkenalkan diri dan menarik simpati masyarakat dengan memasang spanduk di tiang besi pada tempat yang sudah ditentukan.
“Kalau mau sosialisai modalan dong. Karena bagi kami, jangan pernah berkeinginan menjadi wakil rakyat jika tidak tahu betapa berharganya sebatang pohon bagi bumi kita ini. Pohon adalah kekayaan dan sumber keseimbangan alam. Memerlakukan pohon tanpa rasa tanggung jawab dan menyakitinya melalui aksi pemakuan patut untuk dicela,” tegasnya. (kho)