BOGOR , RADARINDRAMAYU.ID – Pasca terjadi kebakaran di laboratorium Institut Pertanian Bogor (IPB) University akhirnya membentuk tim khusus untuk menyelidiki kejadian yang mengakibatkan salah seorang mahasiswanya, Laila Arika Sari, meninggal dunia.
Menurut Prof Arif Satria, Rektor IPB University, menyatakan bahwa tim ini sedang berkoordinasi untuk menentukan langkah-langkah yang harus diambil dalam penanganan kebakaran di laboratorium kampus IPB University, Dramaga, Kabupaten Bogor.
"Pada saat ini, kami telah membentuk tiga tim untuk menangani permasalahan ini, sekaligus mengambil langkah-langkah antisipatif demi memastikan keselamatan kerja di laboratorium serta hal-hal lain yang berhubungan dengan kehidupan kampus," ungkap Prof Arif dikutip Antara, Senin (21/8).
Ketiga tim tersebut memiliki fungsi berbeda. Pertama, tim investigasi yang akan bekerja sama dengan pihak kepolisian.
BACA JUGA:3 Bocah Jadi Korban Pencabulan, Kini Pelaku Ditahan dan Hukuman Penjara 15 Tahun
BACA JUGA:Benny Rhamdani: Hanya di Era Jokowi UU Pekerja Migran Sangat Dikuatkan
Tim ini akan menggali lebih dalam kronologi kejadian secara detail, termasuk memeriksa prosedur baku (SOP) dan hal-hal lain yang perlu diketahui. Kedua, tim evaluasi laboratorium yang akan melakukan pemeriksaan terhadap peralatan dan fasilitas di seluruh laboratorium di IPB University, khususnya peralatan yang memiliki risiko tinggi saat digunakan.
Dan ketiga, tim keselamatan kerja di kampus yang bertugas memastikan keselamatan kerja, baik dalam kegiatan akademik, pengabdian kepada masyarakat, maupun dalam hal kehidupan kampus pada umumnya, termasuk ketertiban dan keselamatan lalu lintas.
"Sebagian besar anggota tim ini berasal dari Kantor Manajemen Risiko yang akan melakukan evaluasi berdasarkan pedoman dan petunjuk pelaksanaan sistem manajemen laboratorium yang telah dimiliki," tambahnya.
Sementara itu, Agus Purwito, Sekretaris IPB University, menyebut bahwa pihaknya sedang berupaya maksimal untuk memastikan seluruh laboratorium di IPB University siap digunakan dalam kondisi aman untuk kegiatan akademik, termasuk keselamatan kerja dalam setiap aspek kehidupan kampus.
BACA JUGA:Petinju Indramayu Raih 7 Emas dan 5 Perak di Kejuaraan Tinju Amatir Piala Kemerdekaan se-Jawa Barat
"Kami berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa mendatang," ujar Agus.
Kejadian tersebut bermula ketika Laila, yang merupakan mahasiswa program S2, sedang melakukan analisis lemak pada bahan pakan menggunakan metode soxlet di laboratorium pada Jumat (18/8).
Laila Atika Sari mengalami luka bakar akibat terjebak dalam ruang laboratorium yang terbakar sekitar pukul 16.00 WIB. Setelah berhasil dievakuasi dari ruang laboratorium, Laila kemudian dibawa dengan menggunakan ambulans menuju Rumah Sakit Medika Dramaga untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Namun, rumah sakit tersebut tidak dapat memberikan perawatan intensif yang diperlukan untuk luka yang dialami oleh Laila, sehingga dokter yang bertugas menyarankan agar Laila dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas yang lebih memadai.