Kambing Terancam Kelaparan, Peternak Terpaksa Beli Rumput

Senin 24-07-2023,19:00 WIB
Reporter : Kholil Ibrahim
Editor : Leni indarti hasyim

PATROL, RADARINDRAMAYU.ID – Musim kemarau lagi terik-teriknya. Peternak kambing rakyat diwilayah barat Kabupaten Indramayu benar-benar keteteran. Susah cari rumput segar jadi biang penyebabnya.

Sebagian mereka terpaksa merogoh kantong untuk membeli rumput. Demi agar ternak tetap bisa mengonsumsi pakan hijau.

Langkah itu dilakukan bukan tanpa sebab. Sekarang ini untuk memperoleh rumput segar, peternak mesti mengeluarkan biaya operasional cukup tinggi. Sebab, mereka harus menempuh jarak berpuluh-puluh kilometer. Bahkan sampai keluar wilayah kabupaten.  

“Belum lagi makan waktu. Berangkat pagi pulang bisa menjelang magrib. Biaya operasionalnya malah lebih tinggi. Buat bensin, makan, rokok. Jadi terpaksa beli rumput. Dari pada kambing terancam mati kelaparan,” ujar Darto, peternak kambing asal Kecamatan Patrol, kemarin.

 BACA JUGA:Semarak Yamaha Day, Ayo Dapatkan Motor Impian di Momen Istimewa !

BACA JUGA:Musyda Ke-12, A Junaedi Karso Terpilih Pimpin Muhammadiyah Indramayu

Dia mengungkapkan, bukannya tidak ada. Saat ini rumput segar disekitar wilayah desanya sangat langka. Seiring hampir tuntasnya musim tanam gadu. Lahan sawah sudah ditanami padi.

Rumput yang biasanya tumbuh subur di tegalan, bantaran atau tanggul irigasi mayoritas mati kering karena disemprot obat pestisida.

“Kalau mau cari rumput bagus mesti jauh. Cari lahan yang masih kosong atau bekas tambak ikan. Biasanya kami ke perbatasan wilayah Subang. Jika dihitung-hitung, biaya beli rumput sama ongkos operasional sama besar. Jadi lebih baik beli saja,” tuturnya.

Harganya, sebut dia, antara Rp25-30 ribu perkarung. Rumput itu dibelinya dari sesama peternak dengan cara dititipkan. Dia hanya menyediakan karung dan uang muka. Rumput datang, lalu dibayar lunas.

 BACA JUGA:SMK Yabujah Helat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

BACA JUGA:Posisi Persib Bandung Usai Kalah Dari PSM, Langsung Terpuruk ke Papan Bawah

Dalam sehari, Darta memerlukan sedikitnya dua karung pakan hijau untuk kebutuhan sebanyak 20 ekor kambing miliknya.

Senada dilontarkan Anto, peternak kambing lainnya. Kemarau panjang berdampak pada kesulitan mendapatkan pakah hijau. Sebab rumput sekarang banyak ditemukan mati dan tidak lagi segar.

Hingga sebagian peternak terpaksa membeli demi bisa mencukupi kebutuhan pakan ternak. Akibat kondisi tersebut membuat biaya perawatan mengalami peningkatan.

Anto mengungkapkan, kondisi demikian membikin mayoritas peternak kambing rakyat peternak memilih menunda rencana pengadaan bibit maupun anakan baru. Yang sedianya dipersiapkan untuk mencukupi kebutuhan hewan kurban pada hari raya Idul Adha tahun depan.

“Biasanya habis lebaran haji, kami beli anakan kambing untuk pembesaran. Tapi karena situasinya kemarau seperti ini, susah cari pakan, jadi tunda dulu,” ujarnnya. (kho)

BACA JUGA:Keren Nggak Nih! Gerakan Literasi Kabupaten Indramayu Menjadi Inspirasi Gerakan Literasi Nasional

BACA JUGA:Balap Liar di Karangampel Dibubarkan, 30 Sepeda Motor Diamankan

Kategori :