ANJATAN, RADARINDRAMAYU.ID – Jalan-jalan provinsi maupun kabupaten sebisa mungkin dihindari para pemudik yang hendak balik melalu jalur alternatif.
Pasalnya, kurang mendapat prioritas pengaturan dan pengamanan. Jalur non jalan raya pantura ini rawan kemacetan akibat arak-arakan pesta hajatan.
Sebagaimana diketahui, pasca lebaran pesta hajatan mulai marak.
Seperti terpantau kemarin, Selasa (25/4). Keramaian arak-arakan membuat arus lalu lintas kendaraan terutama roda empat tersendat di jalan raya Anjatan-Haurgeulis.
Saking padatnya, pengemudi sepeda motor terpaksa memilih jalan pintas dengan mencari jalan tikus. “Saran saya, pemudik yang mau balik jangan lewat jalur alternatif. Macet arak-arakan bikin capek,” keluh Ati, salah seorang pengguna jalan.
BACA JUGA:H+3 Volume Kendaraan Arus Balik Menurun
BACA JUGA:Hj Ratnawati Siap Maju Sebagai Caleg DPRD Provinsi Jawa Barat
Selain arak-arakan, mulai kembali beroperasinya pasar tumpah juga kerap mengakibatkan kemacetan parah terutama pada pagi dan sore hari. Ketika pengunjung lagi ramai-ramainya.
Parahnya, lanjut dia, kemacetan akibat pasar tumpah tidak hanya terjadi disatu titik. Namun hampir merata di beberapa desa disepanjang jalan alternatif yang menggelar pasar tumpah.
Jalan yang sempit ditambah padatnya lalu lalang warga, membuat kendaraan yang hendak melintas kesulitan bergerak. Kondisi ini sulit diurai lantaran kurang banyaknya petugas yang melakukan pengaturan lalu lintas.
Sementara itu, untuk menghindari kemacetan parah di jalur utama pantura, pemudik bisa saja memilih melalui jalur alternatif Cikamurang, Indramayu. Kondisi jalan mulai dari perbatasan Kabupaten Subang hingga keluar di pertigaan Cijelag di Kabupaten Sumedang lumayan baik.
Hanya saja, jalur alternatif yang melewati hutan Jati serta perkebunan kayu putih tersebut, juga tidak direkomendasikan untuk dilalui terutama pada malam hari. (kho)
BACA JUGA:Gerindra Tegaskan Prabowo Calon Presiden 2024, Bukan Cawapres!
BACA JUGA:Dua Hari Pencarian, Warga Korban Tenggelam Di Sungai Cikandung Belum Ditemukan