INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID - Menjelang Lebaran, sejumlah pedagang kuliner berbahan baku ayam kampung lagi kelimpungan. Gara-garanya harga ayam kampung hidup meroket.
Pemilik RM Pedesan Anjatan, Yadi mengatakan, melonjaknya harga ayam kampung sudah terjadi sejak awal-awal bulan puasa.
Bersamaan dengan mulai maraknya para pedagang kuliner dadakan serta tingginya konsumsi lauk pauk berbahan baku ayam kampung untuk menu berbuka puasa.
Saat ini, sebut dia, seekor ayam jantan dengan bobot kisaran 2 kg dibanderol Rp120 ribu per ekor. Sebelumnya, ayam dengan besar sama dijual dikisaran harga Rp90-100 ribu perekor.
BACA JUGA:Ono Surono, Sistem Demokrasi Liberal Berikan Peluang Perilaku Koruptif
BACA JUGA:Plt Dirut BPR KR Indramayu Bantah 16 Anggota DPRD Terlibat Kredit Macet
“Terasa banget kenaikannya. Jadi terpaksa naikin harga jual ayam bakar sampai Rp150 ribu seeekor. Sebelum puasa sih paling mahal Rp100 ribu seekor lengkap dengan sambal dan lalapan,” kata dia kepada Radar, kemarin.
Tingginya harga, ungkap dia, selain kebutuhan yang memang lagi tinggi, juga disebabkan banyaknya warga maupun peternak ayam kampung sengaja menahan penjualan hewan ternaknya untuk persiapan menyambut lebaran.
Sebab dipastikan, harga jual ayam kampung bisa mencapai berlipat-lipat dari saat ini. “Sudah biasa kalau mau lebaran. Harganya akan terus naik,” katanya.
Pengepul ayam kampung, Tatang membenarkannya. Penyebab lain melonjaknya harga ayam kampung lantaran banyak yang dikirim ke sejumlah kota besar seperti wilayah DKI Jakarta dan Bandung.
Pengiriman keluar daerah ini demi meraih untung berlipat-lipat ketimbang dijual diwilayah sendiri. “Harganya bisa lebih tinggi lagi dibanding disini. Di kota-kota, berapapun besarnya pasokan ayam kampung dari daerah pasti habis,” tandasnya. (kho)
BACA JUGA:Plt Dirut BPR KR Indramayu Bantah 16 Anggota DPRD Terlibat Kredit Macet
BACA JUGA:BSI Berangkatkan 619 Peserta Mudik Bareng BUMN, Ada Bus Khusus Disabilitas