INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID – Nasabah BPR Karya Remaja (BPR KR) Kabupaten Indramayu jadi korban masalah kredit macet.
Uang yang mereka tabung, tidak bisa ditarik seluruhnya. Ada yang punya tabungan Rp 200 juta, tapi baru puluhan juta saja bisa ditarik.
Ada juga yang punya tabungan puluhan juga dan baru sebagian yang bisa diambil. Kondisi ini, tentu membuat nasabah waswas.
Salah seorang nasabah, Ranudi mengaku, memiliki tabungan Rp 200 juta di BPR KRI Indramayu dan sampai sekarang menunggu informasi lebih lanjut untuk bisa mencairkan seluruh uangnya.
BACA JUGA:Andikan Maulida Asyari Resmi Anggota DPRD Indramayu PAW dari Demokrat
Bos heler atau penggilingan beras itu mengaku sampai dibuat emosi untuk bisa mencairkan uang, itu pun baru sebagian saja yang bisa diterima.
Karena itu, dia berharap masalah ini bisa cepat diselesaikan dan uang nasabah dapat dikembalikan sebagaimana tabungannya.
”Ini baru puluhan juta bisa tertarik. Itu juga harus ngamuk dulu saat mendatangi BPR KR,” jelas Bombom.
Nasabah sangat berharap setelah membuat pengaduan uang yang disimpannya bisa segera dicairkan. Salah satunya Kamsah, warga Juntinyuat yang saat ditemui baru saja membuat pengaduan.
“Uang saya tinggal Rp60 jutaan lagi yang belum ditarik. Tadinya tabungan ada Rp90 juta yang ditabungkan,” kata Kamsah.
BACA JUGA:Bupati Nina Lantik Ratusan CPNS
BACA JUGA:Bergelombang, Sarankan Pemudik Hindari Jalur Alternatif
Seperti diketahui, setelah ratusan nasabah BPR KR Indramayu mengamuk, akhirnya dibuka pelayanan pengaduan untuk para nasabah.
Pelayanan pengaduan nasabah akibat kasus kredit macet dipusatkan di Kantor Pusat BPR KR di Jalan Letjend S Parman No 20, Kelurahan Margadadi, Indramayu.
Hampir setiap hari BPR KR dipadati para nasabah yang membuat pengaduan. Rata_rata uang nasabah dari mulai ratusan juta hingga miliaran rupiah. Mereka rela antre untuk mengadukan jumlah uang yang tersimpan di BPR KR.