INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID – Setengah bulan jelang Ramadhan 1444 Hijriyah, harga beras melandai.
Tak hanya pembeli. Para pedagangpun turut gembira.Pasalnya, turunnya harga membuat omzet penjualan beras meningkat signifikan.
Uung (40), pedagang berasa asal Kecamatan Bongas mengatakan, omzet penjualan beras naik sejak awal bulan lalu.
Meningkat sampai lima kali lipat dibandingkan rata-rata omzet mingguan sepanjang bulan Februari maupun awal tahun 2023 lalu.
"Dua bulan kemarin, penjualan merosot tajam. Sejak awal bulan ini, alhamdulillah, omzet naik,” kata Uung, kepada Radar, Senin (6/3).
BACA JUGA:Jadwal SIM Keliling Setiap Senin Ada di Pasar Patrol
BACA JUGA:Rumah Pegawai KUA Kramatmulya Kuningan Nyaris Ludes Terbakar, Dalam 30 Menit Api Padam
Turunnya harga beras, ungkap dia, disebabkan mulai masuknya musim panen padi.
Diwilayah barat Bumi Wiralodra, musim panen rendeng berlangsung di wilayah Kecamatan Gantar, Kroya serta sebagian Haurgeulis.
Ketersediaan bahan baku beras yakni gabah melimpah.
Harganya pun terbilang normal dikisaran Rp4800 perkilogram untuk Gabah Kering Panen (GKP). Bahkan harga gabah pernah anjlok diangka Rp4300/kg terdampak cuaca buruk.
BACA JUGA:Kapolri Tinjau Terminal BBM Plumpang, Pastikan Penanganan dan Kebutuhan Pengungsi Terpenuhi dengan Baik
Sebelumnya harga gabah gila-gilaan. Mencapai Rp720 ribu perkuintal. Menjadi rekor tertinggi sejak dua tahun terakhir.
Sempat tutup gegara langka dan mahalnya harga gabah, puluhan pabrik penggilingan beraspun kini kembali beroperasi.
Uung menyebutkan, saat ini harga beras rata-rata mengalami penurunan antara Rp1000-Rp2000 perkilogram.
Harga beras kualitas medium misalnya, dari Rp12.000-12.500/kg kini dijual Rp10.500 sampai Rp11 ribu sekilo.
BACA JUGA:Gelar Sosialisasi Tentang Pemantapan Nilai-nilai Wawasan Kebangsaan
Sedangkan beras premium sayur dari Rp13 ribu-14/kg menjadi sekitar Rp12 ribu perkilogram.
“Harga turun, sekarang ini penjualan beras lagi bagus-bagusnya. Pembelian terbanyak dari warung makan, penjual sarapan dan sebagianya. Kalau konsumen rumah tangga sih, normal,” ucap dia.
Pedagang lainnya, Amban menambahkan, harga beras akan terus tertekan sampai datangnya bulan Ramadan.
Seiring musim panen raya yang terus meluas sampai ke wilayah pantura Kabupaten Indramayu.
Namun seiring itu pula, transaksi penjualan beras akan kembali turun. “Masuk bulan puasa, penjualan beras turun. Ya karena banyak warung makan, penjualan sarapan pada tutup. Nanti seminggu menjelang Lebaran, naik lagi,” tandasnya. (kho)
BACA JUGA:Pertamina RU VI Balongan Menjamin Kelancaran Pasokan BBM Ke Plumpang