INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID - Bupati Hj Nina Agustina SH MH CRA kembali menorehkan prestasi di bidang pendidikan. Kali ini Bupati perempuan yang diusung PDI Perjuangan meraih penghargaan gold winer (medali emas) dari LLDIKTI Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Ristek Republik Indonesia (Kemendikbud Ristek RI).
Penghargaan diserahkan oleh Kepala Lembaga LLDIKTI Wilayah IV Jawa Barat dan Banten Dr M Samsuri SPd MT pada rapat Koordinasi Rektor se- Jawa Barat dan Banten di Hotel Novotel Tangerang Banten, Kamis (16/2).
Tampak hadir Menteri Kemendikbudristek Nadiem Makarim (daring), Dirjendikti Prof Dr Nizam, Gubernur Jabar diwakili Asda 1 Dr M Samsuri SPd MT, 12 kepala daerah kabupaten/kota dan 449 pimpinan PTS, dan 13 PTN se-Jabar Banten.
“Kabupaten Indramayu di bawah kegemimpinan Bupati Nina memiliki perhatian paling besar dalam pembangunan dan peningkatan mutu pendidikan tinggi di Kota Mangga,” jelas Rektor Unwir Dr Ujang Suratno SH MSi usai mendampingi Bupati Indramayu Hj Nina Agustina SH MH CRA.
BACA JUGA:Jadwal SIM Keliling Setiap Jum’at Ada di Simpang Tiga Karangampel
BACA JUGA:Agnez Mo Pamer Pakai Bikini untuk Pertama Kali, Ini Alasannya
Ujang menjelaskan, penghargaan yang diberikan kepada Bupati Nina ini sudah sangat tepat. Karena beliau sejak lama selalu memberi perhatian kepada mutu pendidikan tinggi di Kabupaten Indramayu.
Perhatian yang diberikan, lanjut Ujang, memberikan perhatian pada peningkatan fasilitas pendidikan, kerja sama penelitian dan pengabdian kepada masyararakat, serta pemberian beasiswa.
Salah satu contoh adalah Bupati Nina memberikan hibah kepada Unwir untuk peningkatan fasilitas pendidikan, sarana kegiatan mahasiswa. Sedangkan kerja sama riset yaitu dengan Bappeda, SKPD, dan DPRD sudah berjalan sejak lama.
Kedepan, Ujang berharpa, Pemda Indramayu memberikan beasiswa Kepada para mahasiswa di Indramayu yang kurang mampu untuk berkuliah.
BACA JUGA:Kabar Baik, Bagi Calon Jamaah Haji Lunas Tunda 2020 yang Berangkat Tahun ini Bebas Biaya Tambahan
Hal ini, kata Ujang, sangat penting. Pertama, untuk meningkatkan APS dan APK yang aat ini Indramayu masih pada kisaran 13,5%.
Kedua, untuk menghambat atau mencegah mahasiswa di Perguruan Tinggi Indramayu droup out (keluar kuliah).
Ketiga, bisa menciptakan mahasiswa unggulan di bidang tertentu, seperti petani milenial yang dapat memecahkan masalah strategis di Indramayu seperti ketahanan pangan, dan lainnya.