INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID - Masih ingat dengan kasus perampokan di rumah dinas Wali Kota Blitar, Santoso, yang terjadi bulan Desember 2022 lalu? Kasusnya kini mulai menemui titik terang.
Yang mengejutkan, dalang dibalik perampokan tersebut diduga mantan Wali Kota Blitar, Samanhudi. Padahal Samanhudi baru sekitar 3,5 bulan menghirup udara bebas.
"Kita memastikan menangkap mantan Wali Kota Blitar dalam keterlibatan kasus pencurian dengan kekerasan di rumah dinas Wali Kota Blitar," kata Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto kepada wartawan, Jumat, 27 Januari 202, sebagaimana dikutip dari detikJatim.
Toni menegaskan, berdasarkan alat bukti dan fakta hukum, memastikan yang bersangkutan sebagai tersangka pencurian dengan kekerasan di rumah dinas Wali Kota Blitar.
BACA JUGA:Dinkes Indramayu Kelangkaan Stok Vaksin Booster 2, Hanya Tersisa Di 5 Puskesmas
BACA JUGA:Mendadak Surya Paloh Dipanggil Jokowi, Ada Apa Ya?
Seperti diberitakan, perampokan rumah dinas wali kota Blitar terjadi pada 12 Desember 2022. Saat itu kawanan perampok sempat menyekap Wali Kota Santoso dan istrinya. Selain itu t iga orang petugas Satpol PP juga berhasil dilumpuhkan.
Sebelumnya Samanhudi dipenjara karena kasus suap proyek pembangunan gedung baru SMPN 3 Kota Blitar, dan bebas bersyarat pada Oktober 2022.
Ia bebas bersyarat usai menjalani masa hukuman 4 tahun 4 bulan. Mantan Wali Kota Blitar dua periode imi bebas dari Lapas Sragen, Jawa Tengah, pada Senin, 10 Oktober 2022.
Bebasnya Samanhudi hari itu disambut sejumlah warga yang memadati rumahnya, di Jalan Kelud, Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar.
Saat itu Samanhudi mengatakan dirinya telah mematuhi seluruh aturan dan prosedur, termasuk dalam menjalani masa hukumannya. Meskipun dia semestinya sudah bisa pulang ke Blitar sejak dua bulan sebelumnya.
BACA JUGA:Ida Fauziyah: Percepat Pengesahan RUU PPRT untuk Lindungi Pekerja
"Harusnya saya sudah kembali ke Blitar, tapi saya malah diungsikan ke Seragen, Jawa Tengah. Tapi saya tetap sesuai prosedur," ujarnya.
Kepada wartawan, pria berkumis tebal itu mengaku siap kembali terjun ke dunia politik. "Saya akan terjun ke politik, karena saya dizalimi oleh politik. Saya akan balas dendam. Kalau partai nanti dulu, akan berlayar. Entah itu tetap atau lainnya," kata Samanhudi saat itu.