INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID - Bupati Indramayu Hj Nina Agustina SH MH CRA mengapresiasi masyarakat Desa Lelea Kecamatan Lelea.
Pasalnya, Pemdes Lelea dan masyarakatnya dinilai konsisten dalam melestarikan Adat Ngarot sebagai peninggalan leluhur sampai sekarang. Bahkan, menjadi warisan budaya tak benda dan jadi kebanggaan Kabupaten Indramayu.
“Saya sangat mendukung dan mengapresiasi warga bersama Pemdes Lelea yang terus menjaga kelestarian Adat Ngarot yang sejak tahun 2010 lalu dinobatkan menjadi warisan budaya tak benda yang di miliki Kabupaten Indramayu,” ujar Bupati Nina, kemarin.
Pemkab Indramayu, sambung Bupati Nina, akan terus berupaya melestarikan seni dan budaya yang ada di Kabupaten Indramayu.
BACA JUGA:Prabowo Beri Bantuan 20 Unit Sepeda Motor Bagi Babinsa Indramayu
“Alhamdulillah, warisan seni budaya Ngarot masih tetap terjaga secara turun temurun sampai sekarang. Pemkab akan turut serta melestarikan seni dan budaya terutama yang diakui pemerintah pusat, seperti Tenun Gedongan, Gong Renteng, dan Batim Complongan,” terangnya.
Diungkapkan Bupati Nina, Adat Ngarot memiliki makna filosofis tersendiri bagi kalangan generasi muda, dimana mereka harus menjadi pribadi yang Bersih, Religius, Maju, Adil, Makmur dan Hebat (Bermartabat).
Salah satu bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya, lanjutnya, Pemkab Indramayu telah mengalokasikan untuk pembangunan rumah adat atau Pendopo Desa Lelea melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), dan membangun infrastruktur di sektor pertanian di Kecamatan Lelea, seperti Rehabilitasi Pintu Air di Blok Balong Desa Tempel, Peningkatan Jaringan Irigasi Desa Tempel, Pembangunan Pintu Embung Pulutan Desa Tempel, Rehabilitasi Bendung Desa Tamansari, Rehabilitasi Pintu Air Desa Cempeh dan Normalisasi Saluran Pembungaan Desa Tempel.
“Apa yang kami bangunan untuk kesejahteraan masyarakat, semoga bermafaat dan bisa meningkatkan hasil di sektor pertanian,” ujarnya.
BACA JUGA:Jelang Nataru, Puluhan Ribu Botol Miras Dimusnahkan di GOR Ranggajati
Sementara itu, Kuwu (Kepala Desa) Lelea, Raidi mengatakan, Adat Ngarot merupakan salah satu bentuk rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa karena dalam upacara Adat Ngarot terdapat permohonan kepada sang pencipta agar musim tanam yang akan dilaksanakan mendapat hasil yang bagus dan berlimpah. Selain itu, kata Raidi, Ngarot juga sebagai ajang bentuk silaturahmi antar warga desa dengan pemerintah desa juga lembaga.
“Semoga masyarakat merasa gembira dan bahagia telah melaksanakan Ngarot dan mendapat keberkahan, lebih maju dan sejahtera dengan mengharap hasil musim tanam sekarang berlimpah,” jelasnya.
Disampaikan Raidi, upacara Adat Ngarot yang setiap tahun dilaksanakan selalu diwarnai pelaksanaan seserahan atau penyerahan mulai dari alat pertanian, bibit pertanian serta berbagai simbol pertanian seperti kendi yang berisi air suci, daun andong dan bambu kuning sebagai penangkal penyakit dengan harapan dapat mendapatkan hasil panen yang berlimpah.
BACA JUGA:Manfaat Jinten untuk Kesehatan Tubuh yang Perlu Diketahui
“Adat ini bisa diteruskan oleh generasi yang akan datang, dapat meningkatkan peran serta masyarakat dalam membantu semua program pemerintah desa dan visi Pemkab Indramayu dalam membangun serta mensejahterakan desa,” tukasnya.