CIREBON, RADARINDRAMAYU.ID - Biar kapok, sebanyak 24 pelajar asal Kabupaten Cirebon dibotak dengan seizin orang tuanya. Mereka pantas diberi sanksi itu karena melakukan tawuran di Jl By Pass Klangenan, Kabupaten Cirebon, Kamis pagi (8/12). Bukan hanya sekali, kelompok pelajar itu tawuran di wilayah Cirebon terjadi berkali-kali.
Pengakuan salah satu pelajar, mereka terpancing emosi oleh pihak lawan. Awalnya, mereka hendak berangkat ke sekolah dari Ciwaringin menuju ke arah Cirebon. Setibanya di wilayah Kecamatan Gempol, mobil elf yang mereka tumpangi dilempari batu oleh pelajar lain.
"Kita berhasil lolos setelah dilempari. Tapi, kami diturunkan oleh sopir elf di Palimanan, karena sopir khawatir ada yang nyerang lagi," kata salah satu pelajar kepada Radar Cirebon.
Mereka lalu jalan kaki ke arah Kota Cirebon. Di perjalanan bertemu dengan pelajar lain yang juga masi temannya. Mereka bergabung, hingga jumlahnya puluhan pelajar berjalan kaki.
BACA JUGA:Pejabat Kemendes PDTT Ziarah ke Makam Pionir Transmigrasi di Indramayu
Setelah melewati depan kantor Polsek Klangenan, tepatnya pertigaan arah Klangenan, tiba-tiba datang pelajar lawan mengendarai motor. Sontak mereka langsung membalas menyerang dengan menggunakan batu.
"Kita yang lempar batu ke lawan, karena sebelumnya kita yang diserang. Jadi balas dendam. Cuman, ada warga yang rekam, jadi kita yang viral," ujarnya.
Tidak ada korban dalam tawuran pelajar tersebut. Meskipun hanya saling lempar batu, tapi membuat warga setempat resah. Salah satu warga langsung menelepon polsek. Tidak lama kemudian petugas Polsek Klangenan tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 08.00 WIB.
"Begitu kita menerima laporan dari masyarakat, pas apel pagi. Kita langsung ke lokasi, ternyata sudah bubar. Kita minta keterangan saksi, berdasarkan cirinya mereka dari SMK di wilayah Cirebon," kata Kapolsek Klangenan AKP Ade Subandi.
BACA JUGA:Apa itu Strabismus atau Mata Juling? Yuk Ikuti Penjelasannya
Setelah mengetahui mereka dari SMK itu, polisi menggerebek sekolahnya. Semua pelajar yang ikut tawuran kemudian diamankan ke Mapolsek Klangenan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan didata.
"Total yang kita amankan ada 24 orang, kita berikan pembinaan kepada mereka. Dan, kita potong rambutnya hingga botak supaya jera agar mereka sadar tidak lagi melakukan tawuran," tandasnya.
Tentunya, dipotong rambutnya mereka itu dengan seizin dan restu dari orang tuanya masing-masing. Setelah diberikan pembinaan dan surat pernyataan tidak lagi melakukan tawuran, para pelajar itu kemudian dikembalikan ke orang tuanya masing-masing.
"Kita buatkan pernyataan di atas materai agar tidak lagi melakukan tawuran, kemudian dikembalikan ke orang tuanya masing-masing," pungkasnya.
BACA JUGA:Khasiat Daun kelor Bagi Kesehatan Tubuh