INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID -Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) masih sekitar sebulan lagi. Harga beras diprediksi mengalami kenaikan. Tingginya harga beras terdongkrak oleh makin melambungnya harga gabah.
“Akhir tahun kemungkinan besar harga beras naik, sekitar 10-20 persenan,” ujar Wardi, pedagang beras di Kecamatan Bongas, Selasa (29/11).
Perkiraan itu, ungkapnya, setelah mengamati pergerakan harga beras sebulan terakhir atau semenjak tuntasnya musim panen gadu di wilayah Kabupaten Indramayu. Harga beras secara bertahap mengalami kenaikan.
Saat ini saja, harga beras medium sayur dijual Rp9500/kg, beras medium super Rp10.000-10.500/kg dan beras super premium Rp12.500 sekilo. “Naik seribu dua ribu perak dibanding bulan lalu. Harga beras kan lihat harga gabahnya. Kalau gabah naik, beras juga sama,” jelasnya.
BACA JUGA:Sudah 7 Tim Lolos ke 16 Besar Piala Dunia. Ada Amerika Serikat dan Senegal
Namun demikian, dia memastikan stok beras untuk masyarakat tetap aman. Sebab pemerintah pastinya konsisten menjaga ketersediaan bahan pangan khususnya stok beras disaat menghadapi Nataru yang bersamaan dengan datangnya musim paceklik.
Pedagang lainnya, Kawi menuturkan, sejatinya kenaikan harga beras saat ini masih terbilang wajar. Biasa terjadi setiap datangnya musim paceklik. Konsumenpun memahaminya. “Pembeli juga tahu kalau musim-musim sekarang ini harga beras naik. Yang penting kenaikannya jangan terlalu tinggi,” katanya.
Sebagai pedagang kecil, dia mencoba untuk menahan kenaikan harga beras jualannya tidak terlalu tinggi. Siasatnya dengan menggiling gabah simpanan ketimbang membeli gabah baru. “Gak apa-apa untung sedikit daripada pelanggan kabur gara-gara harganya naik tinggi,” tandasnya.
BACA JUGA:Tinjau Bendung Rentang, Berharap Tak Ada Lagi Persoalan Air