Heboh di SMA Kabupaten Bogor, Siswi Disuruh Buka Celana Dalam Buktikan Sedang Haid

Kamis 22-09-2022,07:00 WIB
Reporter : Leni indarti hasyim
Editor : Leni indarti hasyim

Radarindramayu.id, BOGOR -  Salah satu siswi SMA di Kabupaten Bogor diminta membuktikan apabila tengah haid. Jadi heboh postingan di media sosial.

Mendengar kabar itu Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bogor pun mendatangi SMA di Kabupaten Bogor tersebut dan berbicara dengan pihak sekolah.

Dari hasilnya, KPAD tak membenarkan adanya isu pemeriksaan celana dalam siswi di SMA di Kabupaten Bogor tersebut.

Hal itu disampaikan langsung oleh pihak SMA kepada KPAD.

BACA JUGA:Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki Buka Bazar UMKM di Indramayu

Menurut komisioner KPAD Kabupaten Bogor, Heni Rustiani mengatakan, “KPAD sudah melakukan kunjungan untuk konfirmasi dan klarifikasi terkait pemberitaan yang beredar di media tentang adanya kasus dugaan pemeriksaan celana dalam siswi yang sedang haid. Mereka mengungkapkan berita yang sudah beredar tersebut tidak sesuai dengan yang terjadi sebenarnya,” ujarnya, Rabu, 21 September 2022.

Kejadian ini bermula saat kecurigaan guru muncul karena semakin sedikit siswi yang mengikuti salat Duha dengan dalih sedang haid.

Lalu guru mengumpulkan siswi tersebut di satu ruangan.

Dia mengatakan tidak benar bahwa pemeriksaan dilakukan dengan cara membuka celana dalam siswi.

BACA JUGA:Ibu dari Zul, Anak Indramayu yang Telan Kunci, Ternyata Terpaksa Ngutang ke Tetangga Demi Berobat Anaknya

Pemeriksaan SMA di Kabupaten Bogor itu dilakukan dengan memegang bagian belakang siswi oleh sesama siswi untuk memastikan ada pembalut yang digunakan atau tidak.

“Guru meminta para siswi tersebut saling memeriksa temannya dengan hanya meraba bagian belakang para siswi itu untuk memastikan ada yang mengganjal berupa pembalut atau tidak. Yang dirasa ada pembalut langsung diminta masuk ke kelas. Dan itu tidak semua siswi, baru beberapa saja karena keburu bel masuk berbunyi,” paparnya, dilansir dari pojoksatu.id.

“Jadi tidak benar adanya pemeriksaan celana dalam para siswi tersebut. Dan berita yang beredar justru bersumber dari siswa yang bahkan tidak termasuk siswi yang dikumpulkan,” tambahnya.

KPAD menilai pihak sekolah cenderung tergesa-gesa dalam menangani permasalahan itu. Menurutnya, sekolah seharusnya tidak langsung melakukan pemeriksaan langsung seperti itu terhadap siswi tersebut.

BACA JUGA:Pemerintah dan PLTU Indramayu Pasang Plang Himbauan di Pantai Mekarsari

“Jadi kesimpulan yang kami dapatkan bahwa pihak sekolah melakukan tindakan tersebut secara spontan dan tanpa perencanaan sebelumnya. Sehingga tindakan yang diambil menjadi blunder. Walaupun tujuannya baik, kami tidak membenarkan cara tersebut dalam memastikan apakah siswi tersebut sedang haid atau tidak,” jelasnya.

Awalnya sebuah unggahan yang menyebutkan siswi SMA di Kabupaten Bogor diminta membuktikan dirinya sedang haid beredar di media sosial.

BACA JUGA:Pengurus FPTI Laporkan Kesiapan Kejuaraan Dunia Panjat Tebing kepada Presiden

 

Kategori :