Ternyata Deretan Tokoh Nasional Ini Malah Dukung Kenaikan Harga BBM oleh Jokowi

Senin 12-09-2022,07:00 WIB
Reporter : Leni indarti hasyim
Editor : Leni indarti hasyim

Radarindramayu.id, JAKARTA - Kebijakan Presiden Jokowi menaikkan harga BBM bersubsidi mendapat dukungan dari sederet tokoh nasional atau tokoh masyarakat dan cendekiawan.

Dan deretan tokoh masyarakat atau tokoh nasional ini malah mendukung kenaikan BBM oleh Jokowi.

Mereka para tokoh nasional yang mendukung Jokowi menaikkan BBM ini antara lain Ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya yang mengaku memaklumi kebijakan pemerintah tersebut.

Gus Yahya mengatakan bahwa, “Kebijakan menaikan harga BBM merupakan pilihan sulit di tengah situasi pelik ini. Kami memaklumi mengapa pemerintah menaikkan harga BBM,” katanya, Jumat (9/9).

BACA JUGA:DPD PKS Indramayu Gelar Flashmob Tolak Kenaikan BBM Bersubsidi

Pemerintah menurut Gus Yahya,  harus mengambil keputusan menaikkan harga BBM agar keadaan tidak semakin sulit.

Situasi sulit seperti sekarang, lanjutnya, NU harus ikut membantu pemerintah mengatasi persoalan bangsa.

“Caranya, kami harus bantu meringankan beban dengan tidak menambah berat pemerintah,” lanjutnya.

Dukungan menaikkan harga BBM juga disuarakan mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra.

BACA JUGA:Singer Competition Kopid Diikuti Peserta Dari Berbagai Daerah

Menurut dia, kenaikan harga BBM bersubsidi untuk mengurangi beban subsidi energi dalam APBN.

Namun, dia menyebutkan kenaikan harga BBM harus dilakukan secara bertahap.

“Kenaikannya jangan sekaligus agar tidak terasa. Kalau naiknya langsung banyak, nanti masyarakat yang terkejut,” kata Azyumardi.

Tak hanya itu, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menyebutkan menaikkan harga BBM dilakukan untuk menekan pembengkakan subsidi dalam APBN karena berdampak kepada defisit anggaran.

BACA JUGA:Penyampaian RAPBD 2023 Hanya Dilakukan Pejabat Eselon II. DPRD Geram, Minta Wabup Lucky Hakim Dipanggil

“Sehingga mau tidak mau harga BBM itu harus naik,” kata Aviliani.

Menurutnya, kenaikan harga dinilai sebagai kebijakan tepat karena mayoritas pengguna BBM bersubsidi adalah kalangan mampu.

“Kalangan industri juga banyak menggunakan BBM bersubsidi bahkan rumah tangga mampu,” ungkapnya.

Menurut dia, ini adalah waktu yang tepat untuk pemerintah mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT).

BACA JUGA:Bali United dan PSM Makasar Pesta Gol. Naik ke Posisi Tiga Besar

“Ini pelajaran buat pemerintah bahwa untuk menangani hal ini harus mempersiapkan diri untuk mengarah ke EBT atau pindah ke gas atau ke mikrohidro,” tuturnya, dilansir dari pojoksatu.id.

Dia juga menyarankan subsidi BBM lebih tepat diberikan kepada orang yang membutuhkan ketimbang barang.

“Hal ini untuk mencegah terjadinya moral hazard,” tutur Aviliani.

BACA JUGA:PKS Tolak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi dan Minta Kenaikan Dibatalkan



 

Kategori :