
Ia menjelaskan maggot atau ulat dari siklus larva ini langsung bisa dipanen dengan harga Rp10.000-Rp15.000 per kilogramnya. “Ini sudah bisa dijadikan campuran pakan ternak,” tandasnya. Bahkan, lanjut Yayat, bekas limbah yang dijadikan media budi daya maggot juga bisa dimanfaatkan kembali untuk pupuk organik dengan kualitas terbaik.
Ditambahkan Yayat, pihaknya menyampaikan ucapan terima kasih kepada PT Pertamina RU VI Balongan. Perusahan BUMN yang satu ini telah memberikan dukungan penuh terhadap budi daya maggot. “Disini sebagai sub binaan CSR Pertamina budi daya maggot di Indramayu. Kami mengucapkan terima kasih atas bantuannya,” pungkas Yayat. (adv)