Strategi Pemerintah Mendorong Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani

Kamis 03-06-2021,20:07 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

BOGOR _ Memasuki tahun 2021, ekonomi Indonesia pada kuartal 1 mengalami pertumbuhan yang signifikan, meski masih terjadi kontraksi. Dari sisi lapangan usaha, 64,13% ekonomi Indonesia berasal dari sektor pertanian, industri, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan.

Dari kelima sektor tersebut, hanya sektor pertanian yang masih mengalami laju pertumbuhan positif sebesar 2,15% (yoy).

Data mencatat, sektor pertanian tetap tangguh selama pandemi Covid-19 dengan

kontribusi nilai ekspor mencapai USD 0,4 miliar atau 3% dari total ekspor Indonesia.

Ekspor sektor pertanian mengalami kenaikan signifikan di masa pandemi Covid-19 dengan kenaikan 16,2% (YoY) dan 20,8% (MtM). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan komitmen pemerintah untuk menguatkan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani/nelayan.

“Pemerintah telah menyiapkan stimulus ekonomi untuk menyokong sektor pertanian dan perikanan,”ujarnya dalam acara

“Silaturahmi Peternak dan Kampanye Makan Ayam dan Telur” di IPB International

Convention Center, Bogor, Kamis (3/6).

Menko Airlangga menjelaskan, secara khusus stimulus dan insentif yang dikeluarkan untuk tetap menjaga kinerja di sektor pertanian dan perikanan, antara lain: 1) Program Padat Karya Pertanian; 2) Program Padat Karya Perikanan; 3) Banpres

Produktif UMKM Sektor Pertanian; 4) Subsidi Bunga Mikro/Kredit Usaha Rakyat; 5) Dukungan Pembiayaan Koperasi dengan Skema Dana Bergulir.

Ia pun menggarisbawahi mengenai program strategis sektor pangan dan pertanian tahun 2021. Mulai dari stabilitas harga dan pasokan pangan, pengembangan

hortikultura orientasi ekspor, kemitraan closed loop hortikultura, peremajaan sawit

rakyat, hingga pengembangan industri rumput laut.

Pemerintah pun telah menyusun kebijakan dalam menjaga rantai ketahanan pangan

Tags :
Kategori :

Terkait