INDRAMAYU- Memasuki musim tanam gadu, petani diminta mewaspadai serangan hama sundep, yakni hama penggerek batang padi dan hama tikus. Hal itu disampaikan Koordinator POPT Indramayu Toto S SP pada Radar Indramayu, Rabu (9/6).
Dikatakan Toto, serangan sundep perlu memdapat perhatian dari petani agar tidak merusak tanaman padi. Untuk mengantisipasi serangan hama sundep, kata Toto, mulai dari masa persemaian dengan gerakan bersama pengambilan kelompok telur penggerek batang (sudep), kemudian dimasukan dalam bumbung konservasi untuk pelepasan parasitoid atau musuh alami sundep.
“Bisa diteruskan dengan gerakan tabur karbofuran lima hari sebelum pindah tanam atau cabut bibit supata bibit yang akan ditanam di lahan sehat tidak membawa hama. Kegiatan ini sudah rutin dilakukan di beberapa poktan,\" terangnya.
Selanjutnya, untuk mengatasi hama tikus, lanjut Toto, kelompok tani (poktan) akan menggendeng pemerintah desa untuk melaksanakan gerakan bersama pengumpanan beracun, gropyokan, pengasapan belerang di lubang-lubang sarang aktif tikus. Hal itu dilakukan untuk mengendalikan perkembang biakan serta serangan hama tikus.
“Kelompok tani dan pemdes sudah rutin setiap jelang tanam sampai menjelang pasca tanam melalukan pengendalian hama tikus, dengan gropyokan dan pengasapan belerang. Dua hama ini yang perlu diwaspadai petani di musim tanam sekarang perlu gerakan pengendalian sedini mungkin untuk menjaga tanaman padi tidak terkena serangan hama,\" paparnya.
Selain itu, Toto mengajak untuk menjaga perkembangan musuh alami hama, seperti musuh alami hama tikus yakni burung hantu atau hewan yang menjadi predator utama tikus. “Untuk itu jika ada burung hantu jangan diburu dibiarkan saja, karena hewan inilah yang akan memangsa tikus, yang bisa mengendalikan perkembangbiakan hama tikus secara alami,” ujarnya. (oni)