INDRAMAYU– Mendekati peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), pedagang pernak-pernik 17 Agustusan mulai menjamur sampai kepelosok pedesaan.
Di tengah pandemi Covid-19 dan gempuran jualan online, asa para pedagang tetap tinggi meraup rezeki. Mereka tetap memilih jualan secara offline sembari bersiasat agar jualannya laris manis. Seperti dengan menggandeng mitra lokal untuk diajak berbisnis.
Hal itulah yang dilakukan Ipan (33) pedagang pernak-pernik Kemerdekaan yang mangkal di tepi jalan raya Jenderal Achmad Yani Anjatan. Sembari membuka lapak, warga asal Kabupaten Garut ini mengajak rekannya untuk berjualan secara door to door.
“Ada temen warga sini yang jualan keliling ke instansi pemerintah maupun swasta. Alhamdulillah, hasilnya lumayan,” ucapnya kepada Radar, Rabu (28/7).
Dia mengakui, semenjak pandemi Covid-19 yang melanda tahun lalu, pendapatannya turun drastis. Kondisi serupa juga diperkirakan bakal berlanjut tahun ini seiring masih diberlakukannya PPKM.
Meski demikian, bapak satu orang anak ini tetap optimis dapat meraup untung lebih dari tahun sebelumnya. Ipan pun tak berpikir untuk beralih jualan secara online. “Gimana ya, enakan jualan seperti ini. Bisa tatap muka langsung sama pembeli,” ujarnya.
Di lapaknya dia menjual berbagai macam pernak-pernik kemerdekaan. Mulai bendera, umbul-umbul, background sampai gantungan spion dalam mobil.
\"Harga bendera berbeda-beda tergantung ukuran. Ada yang Rp5 ribu sampai Rp60 ribu. Kalau umbul-umbul mulai Rp35 ribu, background Rp85 ribu. Nah, kalau aneka gantungan buat didalam mobil ini dua puluh ribuan satu,\" sebutnya.
Zidna Hilmi rekan kerja Ipan menambahkan, kemitraan penjualan pernak-pernak kemerdekaan sudah terjalin sejak 2 tahun lalu. Awalnya warga asal Desa Cilandak Lor, Kecamatan Anjatan ini merupakan salah satu pelanggan Ipan.
“Kalau belanja sama dia, terus kita pasang bendera, umbul-umbul sama backgroud dirumah. Eh banyak yang tertarik pengen beli juga, ya sudah kita joinan sama Ipan. Bisnis kecil-kecilan,” tuturnya.
Berbekal relasi dan kenalan di media sosial maupun grup WA, Zidna ikut menjajakan dagangan. Sasarannya sekolah-sekolah, perkantoran maupun perorangan.
“Ternyata banyak peminat. Apalagi sekarang aktivitas masyarakat maupun perkantoran dibatasi. Kita yang datangi mereka. Alhamdulillah, sampai kewalahan kita. Barangnya bagus, harganya juga terjangkau,” terangnya. (kho)