Radarindramayu, JATIBARANG- Reang Hidroponik Desa Jatisawit, Kecamatan Jatibarang melakukan budi daya buah melon jenis golden dengan sistem hidroponik.
Owner Reang Hidroponik, Samwil mengatakan, pihaknya baru mengambangkan buah melon dengan sistem hidroponik, dengan gunakan teknologi nutrient film technique (NFT), yakni dengan meletakkan akar tanaman pada lapisan campuran air dan nurtisi dangkal yang disirkulasikan secara terus-menerus.
Diakuinya, budi daya buah melon menggunakan teknologi NFT membutuhkan perawatan yang ektra, karena baru kali ini mulai mencoba mengembangkan buah sistem hidroponik.
“Pasti ada kekurangan dan kelebihannya, namun saya bisa siasati dengan melakukan pengamatan setiap harinya, bagimana bisa dapatkan ukuran dan rasa yang pas di lidah, dan di pasaran,” ucap Samwil.
BACA JUGA:Jasad Eril Ditemukan Utuh, Ridwan Kamil: Sungguh Mukjizat
Dijelaskannya, pada uji coba pengembangkan buah melon sebanyak 500 tanaman, menggunakan jarak tanam rapat, yaitu 40 cm. Padahal, ideal jarak tanam antara 50 sampai 60 cm.
Meskipun dengan jarak yang rapat, lanjutnya, buah melon dapat berbuah dan tumbuh dengan baik, meski terkendala pada kekurangan cahaya sinar matahari.
“Karena jarak terlalu rapat, kedepan akan disiasati lagi bagaimana agar tersinari cahaya matahari secara sempurna, supaya pertumbuhannya bisa lebih baik lagi,” paparnya.
BACA JUGA:Pesan Singkat Untuk Eril, Nabika Ishma: Hati-hati di Jalan ya A, Aku Nunggu Kamu Disini
Dalam segi perawatan pertumbuhan buah melon, sambung Samwil, yang perlu diperhatikan petani buah melon adalah serangan hama lalat buah, dan penyakit embun tepung yang menyarang bagian daun.
Diakuinya, inovasi pada pengembangan tanaman buah melon dengan sistem hidroponik, salah satu keberhasilan Reang Hidroponik. “Keberhasilan ini menegaskan bahwa sistem hidroponik bukan saja untuk jenis sayuran, melainkan dapat digunakan untuk perkembangan tanaman buah, khususnya buah melon,” ujarnya.
Untuk pemasaran, kata Samwil, Reang Hidroponik bersama komunitas hidroponik di Kabupaten Indramayu bekerjasama dengan pasokan buah melon untuk pedagang buah di wilayah Jobodetabek, dan pasokan buah melon untuk pabrik pembuatan jus di wilayah Bandung.
“Untuk pabrik pembuatan jus di Bandung permintaan awal 5 ton per bulan, kita sedang mengarah kesana. Ketika 5 ton terpenuhi kemungkinan permintaan naik jadi 15 sampai 35 ton per bulan. Saya petani hidroponik dan petani milenial di Indramayu mulai bergerak di sektor pertanian buah melon,” tuturnya.
BACA JUGA:Kronologi Jenazah Eril Ditemukan, Begini Info KBRI Bern
Kendati demikian, pihaknya masih terkendala pada sektor permodalan, sehingga pergerakan pengembangan budi daya buah melon secara hidroponik belum dapat secara skala besar.
Meski terkendala dalam segi permodalan, pihak akan tetap terus berjalan, karena dalam hal segi pemasaran sudah siap.