Radarindramayu, BONGAS- Tak seperti saat menjelang Lebaran. Hingga sekitar sepekan pasca hari raya Idul Fitri, permintaan beras terus menurun. Meski demikian, harga beras masih relatif stabil.
Pedagang beras di Kecamatan Bongas, Bakir menyebutkan, penurunan permintaan beras ditaksir mencapai 10-20 persen.
Kondisi ini diduga akibat masih banyaknya stok beras di konsumen. Yang sebelum Lebaran, ramai-ramai melakukan aksi borong kebutuhan pokok, salah satunya beras.
BACA JUGA:Kilang Balongan Dioperasikan
“Pas belanja buat zakat fitrah itu, konsumen sekalian stok beras buat sehabis hari raya. Jadi stok di rumah tangga masih ada,” katanya kepada Radar Indramayu, Minggu (8/5).
Dia membenarkan, harga beras relatif stabil. Beras kelas premium super masih dijual dengan harga Rp10 ribu per kilogram. Sementara beras medium dijual Rp9000-9500 per kilogram.
Bakir menyebutkan, hanya beras jenis tumbuk atau hajat yang mulai mengalami peningkatan. Harganya yang relatif murah di kisaran Rp8000/kg, beras ini biasanya diperuntukan warga untuk kondangan. Seiring ramainya pesta hajatan. “Kalau beras tumbuk memang mulai naik. Buat kondangan, beras paling murah,” katanya.
BACA JUGA:Gus Yaqut Kecam Penyebar Hoax Pembatalan Haji
Salah seorang konsumen, Yati mengungkapkan, stok beras dirumahnya masih mencukupi hingga akhir bulan ini.
Sebelumnya, ia mengaku melakukan aksi borong sembako saat dua pekan menjelang lebaran. Ini dilakukan untuk mengantisipasi melonjaknya harga.
Di samping untuk berjaga-jaga kalau-kalau para pedagang masih tutup setelah lebaran. “Cuti lebarannya kan lama ya, sampai semingguan. Takutnya pedagang juga ikut liburan. Terus waktu itu memang mumpung harganya stabil, jadi sekalian buat stok pasca Lebaran,” ujarnya. (kho)
BACA JUGA:Hindari Kemacetan, Kanalisasi Penyeberang Jalan