Erick Thohir Ngamuk! Protes Wasit Kuwait Pimpin Laga Timnas vs Arab Saudi

Erick Thohir Ngamuk! Protes Wasit Kuwait Pimpin Laga Timnas vs Arab Saudi

Erick Thohir Ngamuk! Protes Wasit Kuwait Pimpin Laga Timnas vs Arab Saudi-asset-2.tstatic.net-Radar Indramayu

RADARINDRAMAYU.ID - Kontroversi besar kembali menghampiri Timnas Indonesia jelang dua laga hidup-mati di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, bereaksi keras setelah mengetahui FIFA menunjuk wasit asal Kuwait untuk memimpin duel krusial Garuda kontra Arab Saudi pada 8 Oktober dan Irak pada 11 Oktober 2025.

Penunjukan ini memicu kegelisahan karena Kuwait masih satu kawasan dengan dua lawan Indonesia, sehingga rawan memunculkan dugaan ketidaknetralan.

Dalam konferensi pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Erick menegaskan bahwa PSSI sudah melayangkan protes resmi ke FIFA dan akan menindaklanjutinya ke AFC agar pertandingan dipimpin wasit dari negara netral.

BACA JUGA:Tekanan Berat Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Erick Thohir Kirim Protes

Ketegangan ini menambah drama jelang laga, sekaligus menegaskan bahwa perjalanan Timnas menuju Piala Dunia 2026 tak pernah lepas dari tantangan di luar lapangan.

Erick Thohir menyebut langkah protes ini bukan sekadar reaksi emosional, melainkan upaya menjaga integritas pertandingan.

Menurutnya, sepak bola harus dijalankan dengan prinsip keadilan, apalagi laga kontra Arab Saudi dan Irak akan menentukan nasib Indonesia di babak kualifikasi.

Erick bahkan menyebut beberapa negara yang dianggap lebih netral, seperti Jepang, Australia, Tiongkok, atau bahkan wasit dari Eropa.

BACA JUGA:Persib Bandung Rilis Jersey Teranyar ACL 2025/26, Bandung City Spirit of Champions Jadi Inspirasi

“Sekjen PSSI kemarin sudah mengirim surat resmi ke FIFA. Saya juga akan mengirim surat ke AFC,” tegasnya.

Eks Presiden Inter Milan itu menilai tekanan terhadap Timnas Indonesia semakin terasa seiring meningkatnya performa Garuda di pentas Asia.

Ketika sepak bola nasional mulai menanjak, berbagai kendala teknis justru bermunculan, mulai dari perubahan jadwal, penunjukan tuan rumah, hingga pembatasan jumlah suporter yang dinilai menghambat semangat skuad.

“Padahal sepak bola diciptakan untuk kompetisi yang sehat. Tapi realitanya, hal-hal seperti ini terjadi,” ujarnya menambahkan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: