Sosok Sahroni Pensiunan Bank BRI yang Jadi Korban Pembantaian di Paoman
Didi Sudiono-Adun Sastra-Radarindramayu
INDRAMAYU, RADAR INDRAMAYU. ID – Tragedi kematian lima orang satu keluarga di Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, bukan hanya menyisakan kepedihan mendalam bagi keluarga korban.
Sejumlah teman dekat almarhum Sahroni, yang dikenal sebagai pegawai BRI Indramayu, juga merasa kehilangan sosok pekerja keras itu.
Dari penelusuran Radar Indramayu, almarhum Sahroni dikenal sebagai pribadi disiplin, ulet, dan tegas dalam bekerja. Ia mengawali kariernya di lingkungan Kantor Cabang BRI Indramayu hingga menduduki jabatan terakhir sebagai Kepala Seksi Kredit.
“Kalau tidak salah, almarhum memang pernah menjabat kepala seksi kredit. Saya selisih sekitar lima tahun dengan almarhum di BRI,” ungkap Didi Sudiono (73), tetangga dekat yang rumahnya persis di belakang rumah korban, Sabtu (4/9/2025).
BACA JUGA:Makesta IPNU-IPPNU Kedokanbunder Tekankan Kaderisasi Pelajar NU di Sekolah
Menurut Didi, istri almarhum juga berkarier di dunia perbankan, tepatnya di Bank BJB Indramayu. “Pasangan suami istri ini sama-sama bekerja di bank. Suaminya di BRI, istrinya di BJB,” jelasnya.
Di mata tetangga, Sahroni dikenal sebagai pribadi sederhana. Sehari-hari ia jarang keluar rumah, kecuali untuk salat di Masjid Agung Indramayu atau masjid dekat rumahnya di Paoman. Bahkan mobil kesayangannya yang belakangan ditemukan di Jalan Raya Babadan, hanya dipakai saat hujan, terutama ketika hendak ke masjid. “Mobil itu benar-benar dirawat dan jadi kesayangan almarhum,” imbuh Didi.
Isu miring sempat beredar bahwa Sahroni memiliki anak angkat, dan tragedi pembantaian ini dikaitkan dengan perebutan warisan. Namun kabar tersebut langsung dibantah keluarga.
Zulhervi (56), suami Rohema yang merupakan keponakan istri Sahroni, menegaskan bahwa almarhum tidak pernah memiliki anak angkat.
BACA JUGA:Striker Baru Persib Bandung Andrew Jung Jadi Pemain Termahal Super League, Begini Daftar Lengkapnya
“Selama pernikahan, almarhum dan istrinya hanya punya dua anak. Anak pertama, Budi, ikut menjadi korban bersama istri dan dua anaknya. Sedangkan adiknya, sudah meninggal lebih dulu,” tegas Zul.
Dengan demikian, Budi adalah satu-satunya anak kandung Sahroni yang tersisa hingga tragedi mengenaskan itu merenggut nyawanya. “Kabar soal anak angkat itu tidak benar. Korban hanya tinggal bersama Budi dan keluarganya,” pungkas Zul. (adun sastra)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

