Tim PKM Bima 2025 Polindra Gelar Workshop Perlindungan dan Konseling

Tim PKM Bima 2025 Polindra Gelar Workshop Perlindungan dan Konseling

KOMPAK: Tim PKM Bima 2025 Polindra seusai menggelar workshop perlindungan dan konseling.-ist-radarindramayu

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID – Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Bima 2025 dari Politeknik Negeri Indramayu (Polindra)  menggelar workshop bertajuk “Pendampingan dan Penguatan Perlindungan dengan Dukungan Layanan Konseling” pada Rabu (20/8/2025).

Kegiatan berlangsung di Aula Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Disduk-P3A) Kabupaten Indramayu. Kegiatan ini diikuti oleh 86 peserta terdiri dari perwakilan Tim PKK Pokja 1 Kabupaten Indramayu, serta Tim motivasi ketahanan keluarga (Motekar) Kabupaten Indramayu. Mereka juga berkomitmen untuk mempelajari strategi pendampingan dan layanan konseling agar dapat diterapkan secara nyata di masyarakat.

workshop dibuka dengan sambutan oleh Ketua PKM, Esti Mulyani MKom, yang menekankan pentingnya peran pendamping dalam memberikan perlindungan bagi kelompok rentan. Ia juga menyoroti bahwa dukungan layanan konseling menjadi aspek penting dalam memperkuat ketahanan psikologis individu maupun komunitas.

Kegiatan workshop ini juga melibatkan anggota tim PKM yaitu Evi Supriatun SKep Ns MKep,  dan  Nafisah Itsna Hasni MPsi, yang membantu kelancaran kegiatan mulai dari perencanaan, dukungan teknis pelaksanaan, hingga evaluasi setelah workshop.

BACA JUGA:Rumor Panas Thom Haye ke Persib Bandung atau Bangkok United? Begini Penjelasan Agen dan Pelatih Bojan Hodak

Ketua PKM Bima, Esti Mulyani MKom kegiatan ini merupakan bagian dari kontribusi perguruan tinggi dalam mendukung upaya pemerintah daerah memperkuat perlindungan masyarakat, yang tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga melatih keterampilan praktis agar bisa diaplikasikan di lapangan, khususnya membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan kekerasan dan penanganannya, serta meningkatkan ketahanan keluarga.

“Untuk mendukung keberlanjutan layanan konseling bagi korban, sekaligus sebagai bentuk keterlibatan masyarakat, kami meluncurkan aplikasi berbasis website  “pulihbersama.id”. Bisa diakses oleh korban kekerasan, keluarga, maupun kader Motekar dari setiap kecamatan di Kabupaten Indramayu,” katanya.

Dengan mengusung slogan “dengar-dukung-lindungi”, platform ini, sambung Esti diharapkan menjadi sarana pelaporan dan pendampingan yang lebih cepat serta mudah dijangkau, sehingga masyarakat dapat bangkit dan saling memberikan dukungan dalam mengatasi permasalahan kekerasan.

Pada kesempatan itu, Kepala Disduk-P3A Kabupaten Indramayu, Bapak H. Iman Sulaeman SH MPd, menegaskan persoalan kekerasan masih menjadi isu penting di daerah. Menurutnya, penyelesaian kasus kekerasan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan juga masyarakat luas.

BACA JUGA:Ricuh Suporter Persib vs PSIM Yogyakarta Memanas, Bus Hancur dan Massa Kepung Kota Hingga Dini Hari

“Harus ditangani bersama agar tidak ada lagi kasus yang luput dari perhatian, ke depan, kegiatan seperti ini diharapkan dapat melibatkan lebih banyak stakeholder, termasuk Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, hingga Polres,” ujar dia.

Sementara itu  Ketua TP PKK Kabupaten Indramayu Hj Idah Nuryani SE menegaskan pentingnya keberlanjutan program pendampingan dan dukungan layanan konseling ini agar benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya korban kekerasan dari berbagai lapisan, terutama kelompok dengan pengetahuan dan sumber daya terbatas.

“Saya berharap workshop ini dapat membuka akses yang lebih luas bagi masyarakat terhadap layanan pertolongan, sehingga kasus kekerasan dapat segera ditangani dengan cepat dan tepat,” ujarnya.

Sebagai narasumber utama dalam kegiatan ini, hadir Psikolog dari RS Bhayangkara Tingkat III Indramayu Polda Jawa Barat,  Dwiana Widianti MPsi yang menyampaikan materi tentang “Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak” serta “Pertolongan Pertama pada Luka Psikologis (P3LP) dalam Penanganan Kasus Kekerasan”

BACA JUGA:Agustus Ini Mauro Zijlstra Fix Naturalisasi, Sudah Ketemu dengan Perwakilan PSSI untuk Disumpah WNI

Diketahui workshop yang digelar Polindra merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat yang didanai melalui Hibah Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) Tahun 2025. Dengan dukungan itu memungkinkan Tim PKM Bima 2025 Politeknik Negeri Indramayu untuk menyelenggarakan kegiatan secara komprehensif, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi, sehingga manfaat workshop dapat dirasakan langsung oleh peserta dan masyarakat yang membutuhkan.

Tim PKM Bima juga dapat dukungan dari mahasiswa Prodi D-3 Teknik Informatika, Jurusan Teknik Informatika Polindra semester enam, yang membantu dalam aspek teknis selama pelaksanaan kegiatan, tetapi juga mendukung operasional aplikasi pulihbersama.id agar dapat digunakan secara optimal oleh peserta maupun masyarakat luas.

Tim PKM Polindra berharap adanya kolaborasi dan sinergi lintas sektor dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman, ramah, dan berdaya bagi perempuan keluarga di Indramayu. Menekan angka kekerasan sekaligus memperkuat ketahanan keluarga, dan semakin banyak pihak yang tergerak untuk berperan aktif dalam memberikan dukungan dan perlindungan, serta membantu membangun masyarakat yang aman, peduli, dan berdaya. (oni/adv)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: