Patung Rajawali Megah di Desa Cipaat Jadi Sorotan, Ternyata Segini Biayanya

Patung Rajawali Megah di Desa Cipaat Jadi Sorotan, Ternyata Segini Biayanya

Patung Rajawali Sakti, sebuah patung hasil gotong royong dan anggaran yang efisien, terletak di depan Balai Desa Cipaat Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu. -Burhannudin -radarindramayu.id

RADARINDRAMAYU.IDPatung Rajawali raksasa yang berdiri megah di Desa Cipaat, Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu, tengah menjadi perbincangan hangat di dunia maya. 

Keberadaannya menyita perhatian karena tampilannya yang sangat menyerupai burung rajawali asli serta biaya pembuatannya yang tergolong efisien, yakni sebesar Rp 180 juta.

Menariknya, dari total anggaran tersebut, hanya Rp 100 juta yang berasal dari dana desa. 

Sisanya sebesar Rp 80 juta merupakan kontribusi pribadi dari Kepala Desa Cipaat, sebagai bentuk kepedulian terhadap kemajuan desa.

BACA JUGA:Bisa Dicicil Mulai 1 Jutaan untuk UMKM, Berikut Tabel Angsuran KUR BRI Plafon Pinjaman 500 Juta

Sekretaris Desa Cipaat, Rastadi, mengungkapkan bahwa patung ini telah menjadi simbol kebanggaan masyarakat setempat. 

“Alhamdulillah, patung ini menjadi ikon desa kami. Banyak warga dari luar daerah datang untuk melihat langsung,” ujarnya pada Senin, 19 Mei 2025.

Terpasang kokoh di depan kantor desa, patung Rajawali ini memiliki dimensi yang mengesankan: berat sekitar 20 ton, bentangan sayap mencapai 10 meter, tinggi mencapai 9 meter dari kepala hingga dasar fondasi, dan ekor sepanjang 6 meter dengan lebar 3 meter.

Berkat kemiripannya yang nyaris sempurna dengan burung asli, karya ini langsung viral di media sosial. 

BACA JUGA:Apa Harga iPhone 15 Series Sudah Turun Harga? Cek Angsuran Kredit iPhone 15 Plus di Shopee Resmi iBox

Sejumlah warganet bahkan memuji tinggi hasil karya tersebut, dan memberikan apresiasi kepada para pembuatnya.

Rastadi menambahkan, patung ini sepenuhnya dibuat oleh seniman lokal yang berasal dari wilayah setempat. 

“Kami melibatkan enam seniman pahat dan ukir dari desa dan sekitarnya. Salah satu di antaranya adalah putra asli Desa Cipaat,” jelasnya. 

Proses pengerjaannya pun berlangsung cukup cepat, hanya memakan waktu sekitar tiga bulan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait