Harga Pakan Masih Mahal, Peternak Unggas Kesulitan Genjot Produksi

Harga Pakan Masih Mahal, Peternak Unggas Kesulitan Genjot Produksi

KESULITAN GENJOT PRODUKSI – Sambut Ramadan dan Lebaran, para peternak unggas kesulitan untuk menggenjot produksi lantaran harga pakan seperti dedak dan menir masih mahal-KHOLIL IBRAHIM-Radar indramayu

INDRAMAYU, RADARINDRAMAYU.ID  – Datangnya musim panen padi, belum dinikmati sepenuhnya oleh para para peternak unggas diwilayah pantura Bumi Wiralodra.

Sebabnya, meskipun harga beras melandai, namun harga pakan ternak seperti bekatul atau dedak halus serta beras pecah (menir) masih tetap mahal.

Harga dedak halus masih Rp4500 perkilogram, sedangkan menir Rp6000 sekilo. “Harganya belum normal, masih mahal,” ucap Dino peternak bebek asal Kecamatan Anjatan, kepada Radar, Rabu (6/3).

Normalnya, sebut dia, harga dedak halus dikisaran Rp3000-3500/kg, sementara menir sekitar Rp4000-4500 perkilo.

BACA JUGA:Direksi Pertamina Jenguk Korban Insiden Plumpang di RSPP

BACA JUGA:45 Tenaga Kerja Asal Indramayu Dipulangkan dari Morowali, Kasihan Sempat Terlantar dan Tak Digaji

Walau begitu, bapak dua orang anak ini bersyukur harga pakan mulai turun. Sebelumnya, harga bekatul bertengger diangka Rp5500/kg dan menir Rp6500 perkilogram.

Saat harga pakan tinggi, dia dan peternak unggas lainnya keteteran. Sebagian lainnya sampai kolaps, tak sanggup melanjutkan usahanya. Lantaran tidak mampu membeli pakan ternak yang harganya gila-gilaan.

“Sekarangpun kita masih kesulitan genjot produksi kalau harga pakannya masih mahal. Mau murni pakai pakan buatan pabrik harganya sudah tidak bisa dijangkau,” jelas dia.

Senada dilontarkan Ito, peternak ayam kampung asal Kecamatan Sukra. Menyambut Ramadhan dan Lebaran, para peternak umumnya berupaya menggenjot produksi.

BACA JUGA:Petani Beralih Budidaya Ikan, Stok Kosong, Harga Garam Melejit Rp5000 Perkilogram

BACA JUGA:Harga Beras Melandai, Omzet Penjualan Naik

Harapannya, satu-dua bulan kedepan mereka bisa meraup untung dari usaha sampingan dari budidaya ayam kampung, bebek maupun entog.

Pasalnya, kebutuhan terhadap ketiga jenis unggas itu dipastikan tinggi saat lebaran maupun ketika menyambut bulan puasa nanti. “Setiap menjelang puasa dan hari raya biasanya permintaan ayam kampung, entog dan bebek tinggi. Sekarang mulai siap-siap,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: